Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masalah TOA, Bukan Masalah Azan

30 April 2012   13:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beginilah akibatnya jika masalah kecil dibesar-besarkan, pembahasannya jadi melebar kemana-mana. Yang dipersoalkan Budiono adalah TOA, bukan azan. Kumandang azan tetaplah penting, tak ada keraguan soal itu. Tetapi TOA adalah TOA, ialah benda berlobang berbentuk cerobong dengan benjolan di tengahnya - biasanya berwarna biru - yang apabila dialiri listrik bisa berfungsi menjadikan mulut manusia seolah-olah selebar baskom. Suaranya keras sekali.

TOA bukan benda suci. Ia hanyalah barang elektronik biasa yang tidak peduli surga atau neraka. Petugas mesjid gemar menggunakannya karena harganya murah, suaranya keras, dan sederhana mengoperasikannya. Keunggulan lainnya adalah tahan banting. Meskipun jatuh dari atap dan telah penyok-penyok, begitu di-stel suaranya tetap melengking. Ampun!

Jangan coba-coba membunyikan TOA di dekat peternakan ayam, bisa-bisa semua ayam berhenti bertelor atau mati karena stress. Jangan coba-coba pula dekatkan telinga Anda di depan TOA yang sedang berbunyi, bisa-bisa telinga Anda berair atau gendangnya pecah.

Jadi, adalah masuk akal permintaan Budiono agar penggunaan TOA di mesjid-mesjid diatur sebijak mungkin. Tak perlu ada aturan tertulisnya melainkan kebijaksanaan saja. Sebagai contoh, untuk membantu muazzin mengontrol suaranya adalah ia mengumandangkan azan kira-kira satu meter di depan TOA. Sudah sepatutnya sang muazzin lebih dulu merasakan merdunya suara TOA itu sebelum orang lain menikmatinya.

Berarti TOA ditempatkan juga di dalam ruangan mesjid. Jika ada jemaah yang melompat ke luar ketika azan dikumandangkan, atau ada yang gemetar terkena serangan jantung, itu berarti imannya masih kurang kuat. Tambah lagi TOA-nya!

Satu hal lagi yang penting dipedomani, yaitu dilarang menggunakan rekaman kaset menyuarakan azan. Itulah yang sering terjadi. Muazzin dibangunkan oleh jam beker lalu menyetel kaset. Orang lain di luar sana ketiban dosa karena ngomel-ngomel, sementara muazzin menikmati pahala dan sudah tidur lagi.

Begitulah kelakuanmuazzin di mesjid kami!

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun