Jagad medsos sedang ramai membincangkan tudingan Andi Arif yang menyebut Bpk Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus.  Tentu ada fihak yang senang dengan situasi itu. Namun tak sedikit yang prihatin, termasuk penulis sendiri.
Astagfirullah, betapa kejamnya tudingan itu. Andi Arif hanya memaksakan kehendaknya saja. Ia tidak tahu bahwa Pak Prabowo  berada dalam situasi pertimbangan yang sangat kritis. Salah memilih pendamping berujung kegagalan di depan. Bukan hanya untuk memenangkan pilpres, tetapi untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa.
Untuk menjadi Wapres diperlukan kapabilitas mumpuni, kemampuan manajemen dan pengalaman di birokrasi. Selain dari itu diperlukan  juga popularitas dan kemampuan dana.
Dari kami pendukung setia Prabowo, kiranya tudingan itu tidak membuat beliau emosional apalagi patah semangat. Semua pelecehan dan hinaan adalah jalan menuju kemuliaan. Tak ada orang menjadi hina karena dihina.Â
Maju terus, Prabowo Subianto.
Amin ya robbal alamiinn.