SUDUT BISU
Kabut-kabut, mega-mega
Di balik matanya  tumpukan mendung
Wajahnya hujan
Ia menangis kesekian kali
Menguras seluruh curug dalam lembah layu
Bertanya pada angin
Memaki dinding-dinding beku
Ia lontarkan ribuan batu pada kolong sepi
Ia sampahkan segala inginnya pada sunyi
Ia rindu
Ia sedang menimang air mata
Waktunya pucat
Seperti lebam-lebam menghijau lumut
Di atas alasan
Di bawah pertanyaan
Ia sedang ganjil
Meludah pada kerontang kasih
Ia terbakar kuasa lelah
Ia mengadu pada kesemaran
Dilipatnya seluruh alam
Mencari tonggak pelarian
Ibunya menangis dari atap langit
Menitik satu gerimis di pusara
Bangku kropos. 04/07/2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!