Mohon tunggu...
Tengils
Tengils Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kumpulan penikmat aksara

Berkreasi dalam kreatifitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Hati, Puisi Lirik

4 Juli 2020   20:27 Diperbarui: 4 Juli 2020   20:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


SUDUT BISU

Kabut-kabut, mega-mega
Di balik matanya  tumpukan mendung
Wajahnya hujan

Ia menangis kesekian kali
Menguras seluruh curug dalam lembah layu
Bertanya pada angin
Memaki dinding-dinding beku

Ia lontarkan ribuan batu pada kolong sepi
Ia sampahkan segala inginnya pada sunyi
Ia rindu
Ia sedang menimang air mata

Waktunya pucat
Seperti lebam-lebam menghijau lumut
Di atas alasan
Di bawah pertanyaan

Ia sedang ganjil
Meludah pada kerontang kasih

Ia terbakar kuasa lelah
Ia mengadu pada kesemaran

Dilipatnya seluruh alam
Mencari tonggak pelarian
Ibunya menangis dari atap langit
Menitik satu gerimis di pusara

Bangku kropos. 04/07/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun