Para pejuang kemerdekaan Indonesialah yang seharusnya juga dikampanyekan dalam hijrah milenial. Dijadikan panutan pemuda Indonesia saat ini dalam berhijrah. Untuk tidak menutup mata pada buruknya politik dan perekonomian kita di dunia Internasional.Â
Bukan lagi saatnya berhijrah untuk mencapai kepuasan individu, dunia sedang menunggu perubahan dari kita seperti pemuda Indonesia era kemerdekaan.Â
Mereka tidak akan lihat bagaimana tampilan fisikmu, apa merk kerudungmu, apakah menggunakan shampo khusus wanita berhijab atau komestik dengan iklan khusus wanita hijab dan seberapa banyak postingan dakwah di media sosial yang sudah dibaca.
Keadaan kita memang tidak seburuk era penjajahan atau masa penolakan Suku Quraisy terhadap Rasululah. Justru kondisi kita lebih buruk dari itu. Dan kita tidak menyadarinya karena sudah terbuai dengan iklan industri tentang hijrah.
Bacaan:
Abdul Hair, Fenomena Hijrah di Kalangan Anak Muda, 30 Januari 2018.
Ariel Heryanto. (2015). Identitas dan Kenikmatan : Politik Budaya Layar Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra
Sofi Mubarok. (2019). Memilih Lapar : Diplomasi dan Islam Era Kemerdekaan. 15 Agustus, 2019.