Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Kongres IV Tidar pada 17 Mei 2025 menjadi titik penting dalam upaya bangsa ini melawan korupsi. Dalam enam bulan awal pemerintahannya, Prabowo menegaskan bahwa pemberantasan korupsi akan menjadi prioritas utama bukan sekadar slogan, tetapi tindakan nyata yang sudah dimulai dan akan terus berlanjut.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemerintah telah menyelamatkan ratusan triliun rupiah dari kebocoran anggaran. Sebuah klaim yang bila disertai transparansi dan data akurat, akan menjadi pencapaian luar biasa dan bukti bahwa perubahan sedang berlangsung.
Namun, perjuangan melawan korupsi tidak tanpa resiko. Presiden mengungkap bahwa sejumlah penegak hukum telah mendapat ancaman mulai dari rumah didatangi, mobil diikuti, hingga intimidasi lainnya. Ini menunjukkan bahwa apa yang dihadapi bukan pelanggaran biasa, melainkan jejaring kuat yang selama ini nyaman di zona gelap. Ancaman-ancaman ini harus menjadi alarm bagi kita semua bahwa keberanian dan integritas aparat harus dijaga dan dilindungi negara.
Komitmen Prabowo untuk membangun penjara khusus bagi koruptor di pulau terpencil, meski disampaikan dalam bahasa keras dan simbolik, mencerminkan kegusarannya terhadap kerusakan sistemik yang disebabkan oleh korupsi. Ini adalah pesan moral yang tegas: korupsi bukan kejahatan biasa, tapi pengkhianatan terhadap rakyat kecil guru, tenaga kesehatan, petani, dan masyarakat miskin yang paling terdampak oleh anggaran yang bocor.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa di usianya yang ke-73 tahun, ia hanya ingin meninggalkan nama baik dan melaksanakan tugas dengan kehormatan. Ini bukan sekadar janji politik, tetapi sebuah ikrar moral yang patut diapresiasi.
Namun, saya tidak ingin Bapak Presiden Prabowo berjuang sendirian. Perjuangan melawan korupsi bukan hanya tanggung jawab seorang pemimpin, tapi kewajiban seluruh rakyat Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa ini, saya bersama jutaan rakyat lainnya siap berdiri di garis depan untuk mendukung langkah-langkah berani beliau.
Di era keterbukaan informasi dan teknologi digital, saya dan masyarakat, memiliki kekuatan untuk ikut mengawasi, menyuarakan kebenaran, dan memperkuat semangat perubahan. Dukungan publik, tekanan masyarakat sipil, dan peran media menjadi pilar penting agar perjuangan ini tidak berhenti di tengah jalan. Saya akan bersama Presiden dalam membersihkan negeri ini dari praktik korupsi yang telah lama menyengsarakan rakyat.
Langkah awal sudah diambil. Suara tegas sudah disuarakan dari pucuk kekuasaan. Kini, tinggal bagaimana seluruh elemen bangsa eksekutif, yudikatif, legislatif, dan masyarakat bergerak bersama. Karena korupsi tidak akan tumbang hanya dengan kata-kata, tapi oleh tindakan nyata dan solidaritas kolektif. Mari kawal dan dukung. Ini bukan sekadar agenda Presiden. Ini adalah perjuangan kita bersama untuk masa depan Indonesia yang bersih, adil, dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI