Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Seblak, Kuliner Khas Bandung Pembakar Lidah

23 Januari 2020   11:31 Diperbarui: 23 Januari 2020   11:44 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seblak Deu' Tjenghar yang pedas dan menggugah selera. Sumber: pergikuliner.com

Saat stress dan pikiran kalut melanda memang tepat bila mengkonsumsi makanan pedas, ditambah cuaca di musim hujan  yang semakin mendorong hasrat kita untuk makan sesuatu yang pedas dan nikmat. Dan salah satu makanan yang terlintas di benak kita adalah Seblak.

Seblak, kuliner yang tengah popular dikalangan masyarakat ini merupakan kuliner khas Bandung, Jawa Barat. Kuliner yang berbahan dasar kerupuk yang direbus ini sangat cocok dilidah orang Indonesia kebanyakan. Tekstur yang lembut namun pedas ini begitu memikat lidah banyak orang. Namun saat ini seblak yang banyak dijual di jalan adalah seblak modifikasi yang ada memiliki beberapa perbedaan dengan versi originalnya.

Jika kita mengenal seblak saat ini adalah campuran dari berbagai macam kerupuk, batagor, siomay dan lainnya, serta disajikan dengan kuah panas yang pedas, seblak original justru hanya berbahan dasar kerupuk saja tanpa tambahan lainnya.

AWAL MULA SEBLAK

Diperkirakan seblak sudah ada dan beredar di kalangan masyarakat sejak dahulu kala. Kuliner sejenis seblak sudah ada di kawasan Sumpiuh, Kebumen, Jawa Tengah sejak tahun 40an dengan nama Kerupuk Godog. Kemudian sejak sebelum kemerdekaan seblak juga populer di kawasan Cianjur Selatan. Baru di era 2000an Seblak mencapai masa kejayaannya dengan meraih popularitas sebagai makanan rakyat paling laris dan ada dimana-mana khususnya di Kota dan Kabupaten Bandung.

Seblak asli atau original berbahan dasar kerupuk oranye biasa yang sering dikonsumsi masyarakat namun tidak digoreng, melainkan direbus sampai kering. Bumbu yang digunakan antara lain Bawang Putih, Garam, Kencur, dan yang paling utama adalah Cabai Rawit Hijau.

Seiring berjalannya waktu, banyak dari masyarakat yang tidak begitu menyukai aroma serta rasa dari kencur, jadi ada beberapa masyarakat yang justru mengurangi atau bahkan menghilangkan Kencur dari daftar bumbu.

SEBLAK MODERN

Di era 2000an dimana inovasi begitu dibutuhkan agar bisnis tetap berjalan, beberapa pihak melakukan perubahan mendasar pada kuliner seblak agar kian diminati oleh masyarakat. Salah satu yang mempopulerkannya ialah Seblak Basah Deu' Tjenghar yang berada di kawasan Jl. Purnawarman Kota Bandung. Seblak ini lebih populer disebut Seblak BEC karena berada tepat di depan Mall khusus barang elektronik tersebut.

Yang membuat Seblak Basah Deu' Tjenghar populer ialah pada saat Alm Pak Bondan Winarno yang memandu acara "Wisata Kuliner" yang merupakan acara kuliner paling populer pada saat itu mengunjungi kedai Seblak Basah Deu' Tjenghar. Praktis seblak ini langsung populer dan menjadi makanan yang wajib dikonsumsi bila datang ke Bandung.

Kepopuleran Seblak Basah Deu' Tjenghar menjadi awal dari munculnya kedai-kedai seblak lainnya di Bandung Raya. Inovasi yang dilakukan Seblak Basah Deu' Tjenghar ialah dengan menyajikan seblak yang biasanya cukup kering menjadi berkuah serta memiliki banyak campuran di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun