Mohon tunggu...
Themis Ada
Themis Ada Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

uksw

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gizi Buruk yang Menimpa Hidup Mereka di Indonesia

4 Februari 2020   12:08 Diperbarui: 4 Februari 2020   14:18 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gizi buruk di Asmat (Foto: Antara)

Halo Sobat Kompasiana, dalam artikel kali ini saya akan membahas sedikit mengenai satu (1) dari tujuh belas (17) tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu ada pada tujuan kedua, yaitu zero hunger ( mengakhiri kelaparan). 

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau serta mempunyai penduduknya  mencapai 270 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang begitu banyaknya, membuat pemerintah berusaha mengatasi permasalahan mengenai kebutuhan pangan setiap penduduk di setiap sudut pulau.

Banyak penduduk di setiap kota khususnya yang terpencil dan berada di daerah timur Indonesia yang mengalami gizi yang buruk karena asupan pangan yang tidak memadai khusunya "mereka" yang saya maksud adalah balita. Jumlah balita yang mengalami gizi buruk di Indonesia mencapai 18% yang angkanya cukup  tinggi.

Masalah mengenai gizi muncul akibat dari masalah ketahanan pangan, masalah kemiskinan, pemerataan dan kesehatan. Sekarang ini masalah gizi sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat akibat dari mengonsumsi makanan yang kurang nutrisi dan tidak bersih yang terkontaminasi kotoran.

Balita adalah subjek yang sorot dalam permasalahan gizi buruk yang menimpanya. Balita yang kekurangan gizi dan nutrisi akan mengakibatkan gangguan pada kinerja otak serta kondisi fisik dan organnya. 

Balita adalah aset negara untuk masa depan karena mereka yang nantinya akan berpartisipasi dalam perkembangan negara Indonesia untuk bersaing dengan pasar global dalam pembangunan berkelanjutan.

Gizi seseorang khususnya balita dapat dipengaruhi terhadap prestasi kerja dan produktivitas serta juga berpengaruh terhadap perkembangan mental dan psikis anak.

Untuk mencapai salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia ini, saya harap pemerintah turun tangan dan lebih memerhatikan permasalahan pangan rakyatnya khususnya di daerah terpencil yang kekurangan asupan nutrisi serta vitamin dan obat medis. Masyarakat Indonesia tentunya juga harus berperan dari dalam mengenai masalah pangan yang sehat serta bersih terutama untuk anak balita.

Untuk mendapatkan makanan yang sehat dan bernutrisi tentunya memerlukan biaya yang cukup dan tidak semua rakyat dapat mencakupnya. 

Maka dari itu saya harapkan pemerintah kedepannya untuk mengirim tim medis berupa dokter dan perawat ke setiap daerah terpencil dan memberikan pelayanan yang gratis serta pemberian vaksin, vitamin dan obat-obatan ke setiap rakyatnya khususnya balita yang masih berada di tahap perkembangan. 

Saya rasa pemerintah dan dokter lebih mementingkan kesehatan terlebih dahulu daripada uang pembayaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun