Menjelang pilpres, banyak teman-teman di medsos, seolah menjadi narator tim sukses yang sibuk mereview kandidatnya, membagikan beritanya, dan mengomentari sambil memberi dukungan atau sebaliknya.,
Dan tahu ngak, apa yang mengangu dari semua itu.., teryata kadang kala kita khilaf.., sangkin fanatik nya kepada calon kita.., sering kali mala' kita bersikap arogan dengan teman bahkan saudara sendiri, seolah calon kita yang terbenar, seolah dialah yang terpilih untuk kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan, seolah semua teman-teman dan saudara yang sekedar mengingatkan di anggap orang yang tidak berkepentingan, tidak mengerti terhadap calon yang kita anggap terbaik itu.
Hingga sering kali banyak kata-kata yang tertulis, "jika tak suka, jangan lihat, jangan komentari, unfollow aja, delete aja pertemanan" segampang itu..,
Segampang itu kah.. teman kau memutuskan tali silahturahmi yang mungkin tidak mudah kita rajut., hanya untuk urusan politik yang bahkan kau sendiri tidak sadar adalah "pion" yang digerakkan oleh-oleh orang yang berkepentingan itu..,
Coba lihat .., sudah beberapa banyak contoh, teryata orang yang berkepentingan itu sendiri, dengan mudah berpindah karena kepentingannya., sedangkan kamu.. telah kehilagan bebrapa teman, meskipun sekedar teman yang jarang kau temui yang hanya terhubung di medsos, yang tidak menutup kemungkinan bantuan dari mereka kelak suatu saat nanti kita butuhkan.
Coba renungkan.., pantaskah kita sefanatik ini, mendukung pimpinan yang sedikitpun tidak mengenal kita.., yang jika kau kesusahan belum tentu dia dapat langsung turun tangan memberi bantuan.,
Teman sekedar saran, bersikaplah sewajarnya., toch setiap orang juga pasti mempunyai pilihan, hargailah pilihan itu, dan kalau diingatkan coba telaah, baik ka buat kita.,? hentikan argumen yang tak penting, yang seolah menunjukkan sifat egois kita yang ingin menang sendiri dan cenderung keras kepala,
Teman bersikaplah baiklah pada diri sendiri dan teman kita, jangan mengotori beranda mereka dengan hal-hal yang kita sendiri belum tahu kebenarannya (hoax) akibat kefanatikan kita yang cenderung menginginkan orang lain melihat apa yang kita sampaikan itu sebenar-benarnya berita.
Jika itu pilihan terbaikmu, simpanlah dan yakinkan saja untuk dirimu., jangan kau paksa mereka dengan halus melalui statusmu., jangan kau memancing komentar jika kau pun tidak siap menghadapinya., tempatklah politik itu pada wadahnya.., biarkan politikus yang berdarah-darah memperjuangkan kepentingannya karena memang itu bagian hidup mereka, dan kita bersikaplah sewajarnya nilai semua dari tiap sisinya, karena kita telah sama-sama dewasa yang diberi kemampuan berfikir logis dan sikap untuk menghargai orang lain walaupun itu hanya di medsos..
dan akhirnya teman, marilah bersama kita menjaga medsos sebagai tempat berbagi untuk hal positif dan berguna, bukankah itu lebih baik ???
*Tiba - tiba nulis ini karena beranda fb sudah mulai rame dari praktek kampaye...
Banjarmasin, 5 Agustus 2018
