Kalau aku tidak mengatakan sesuatu,
melainkan hanya memerhatikanmu dengan pejam.
Apakah engkau tidak memaafkanku?
Kalau aku tidak mengirimkan tulisan pendek,
apalagi tulisan panjang,Â
melainkan hanya menikmati apa yang engkau tampakkan.Â
Apakah engkau tidak memaafkanku?
Kalau aku hanya diam bibir dan laku,Â
sedang hatiku terus menerus menyebutmu.Â
Apakah engkau tidak memaafkanku?
Teguhkah engkau tidak memaafkanku?Â
Sedang, dalam terkatup kumesraimu.
Jpr, 5 Juni 19
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!