Mohon tunggu...
Lalu MArju
Lalu MArju Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Indonesia Darurat Sampah Botol Plastik

4 Desember 2018   01:01 Diperbarui: 4 Desember 2018   08:15 7419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LATAR BELAKANG

Air pada hakikatnya merupakan kebutuhan utama manusia karena tubuh manusia terdiri dari air, kebutuhan air setiap bertambah umur manusia akan berbeda, seperti pada bayi 80 persen, orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen. Oleh karena itu kapan pun dan dimana pun manusia harus selalu meminum air karena merupakan zat gizi penting bagi kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit.

Sayangnya meskipun begitu air minum tidak selalu ada dimana-mana, untuk dapat diminum memerlukan proses yang cukup panjang. Oleh karena itu, jika seseorang lupa membawa minum saat bepergian, maka otomatis harus membeli minum untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh dan semua minuman yang beredar menggunakan botol yang terbuat dari plastik. Hal ini dilakukan karena plastik merupakan bahan yang murah dan mudah dibentuk, tetapi plastik juga merupakan bahan an-organik sehingga sangat lama terurai bahkan bisa memakan waktu 500 hingga 1.000 tahun lamanya.

Meskipun begitu ada saja manusia yang selalu membuang sampah dimana saja dan tidak pada tempatnya sehingga hal inilah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan baik di tanah, air, maupun udara.

Di tanah botol plastik dapat menghalangi peresapan air dan sinar matahari, sehingga mengurangi kesuburan tanah dan dapat menyebabkan banjir. Di lautan secara leluasa dapat terpapar sinar ultraviolet matahari, kemudian terjadilah fotodegradasi yang memecah plastik menjadi ukuran kecil-kecil. Akhirnya bahan beracun dari plastik yang telah terpecah-pecah itu masuk dalam rantai makanan, termakan oleh makhluk hidup di laut, dari yang terkecil hingga yang terbesar dan manusia yang mungkin berada dalam urutan teratas rantai makanan tersebut, mendapatkan efek akumulasi dari bahan-bahan beracun itu. Lalu di udara komponen plastik pada botol yang bertebaran dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebagai contoh, plastik jenis polyvinyl chloride (PVC) yang mengandung halogen, akan memproduksi dioksin apabila dibakar. Dioksin adalah salah satu komponen paling berbahaya yang dihasilkan oleh manusia. Dari ketiga faktor tersebut, jelas botol plastik jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan pencemaran.

Para produsen haruslah mengambil langkah, melihat dari bagaimana produk-produk mereka menimbulkan dampak pencemaran yang memiliki banyak kerugian yang harus di tangani dengan cerdas. Karena produk yang di produksi memiliki sampah yang memerlukan perhatian yang lebih. sebagai produsen haruslah dapat memanfaatkan bagian desain yang merupakan salah satu sumbangsih yang mengambil bagian dalam hal memberikan informasi dari suatu perusahaan ke pada masyarakat, yang biasanya diterapkan pada kemasan produk  langsung dan berbagai model iklan lainnya. Memberikan suatu inovasi bagaimana desain itu tidak hanya sebagai suatu identitas dari produk, melainkan sebagai media yang dapat memberikan kesadaran bahwasanya produk yang di konsumsi memiliki sampah yang perlu di perhatikan agar dapat mengetahui sampah produk yang diproduksi mengetahui sampahnya mau dikemanakan.

Selain itu, para produsen haruslah memberikan arahan terhadap para pelaku desain supaya mampu ikut andil untuk bertindak atas dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan plastik sebagai bagian dari produk yang di produksinya. Mereka bisa ikut mengkampanyekan tema-tema utama seperti "Stop Penggunaan Plastik", "Pintar Menggunakan Plastik",  "Dampak Buruk dari Plastik", dan sebagainya. Mereka bisa menyalurkannya melalui produk-produk visual seperti Iklan Layanan Masyarakat, Poster, Illustrasi, Infografis, Komik, atau produk desain komunikasi visual lainnya.

PEMBAHASAN

Sejarah Plastik

Plastik diciptakan pada abad ke-19 dan awalnya digunakan untuk menggantikan bahan umum, seperti gading, karet dan lak. Lalu, pada abad ke-21, penemuan ini telah menjadi sebuah penyakit yang menyebar ke sejumlah besar komoditas. Tahun 1983, Normal Mailer berkata di Harvard Magazine:

"Kadang-kadang saya berpikir bahwa ada kekuatan yang menyamai kanker. Itu adalah plastik. Plastik menginfiltrasi segalanya. Plastik adalah metastasis. Ia merasuki setiap pori kehidupan produktif ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun