Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin Dia Bosan

5 Juni 2017   15:35 Diperbarui: 5 Juni 2017   15:40 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menghamba-Nya bagai jiwa tertawan.
Tak ada ikhlas apalagi penuh kesadaran.

Aku hanya melirik-Nya, di kala hatiku sedang pelik atau kehidupanku penuh intrik, saat mencari sepotong suasa penuh selisik.

Bukan maksud hatiku berbantahan. Akulah yang enggan atau DIA yang mulai bosan. Pastilah bukan tanpa alasan.

Sekujur tubuh ini penuh luka yang menganga. Hatiku juga tanpa asa. Engganku masih saja membara. Duh... Ini isi kepala bodohnya sungguh merata.

Aku tahu hariku bakal gagal menghapus jelaga di jiwa dan badan. Mungkin DIA mulai bosan. Ditunggu-Nya di Utara aku melaju kencang ke Selatan.

 

 

RTC17, 17 April 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun