Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kurasakan Letihmu

25 Mei 2017   12:40 Diperbarui: 25 Mei 2017   12:48 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku Rasakan Letihmu

 

Teruntuk:
Jiwa yang lelah

 

Tak seperti pertemuan kita kemarin,
letih membayang di rautmu.
Namun itu sekedar jasad yang terpintal jalanan.

Kini letihmu mulai menyeruak ke dalam dada,
mencari-cari seonggok daging bernama hati.

Hati adalah kekuatan terakhir.
Bila ia letih, maka tak ada yang bisa memaksamu bangun bersegera
menjajar bumi.

Ia mengoyak mimpi,
menanam kantuk,
memburaikan murung,
menyeruakkan sesal.

Inilah saatnya kau bersegera,
meminta pada
Pemilik hatimu,

Teteskan jua, juta air mata
dalam tangis.

Ujarkan harap:
Tuhan, beri aku hidup penuh arti.

_RTC17, 21 Me I 2017_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun