Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Kembang Api dan Kemerdekaan Indonesia Menuju 74 Tahun

1 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 1 Januari 2019   08:42 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa tak suka melihat keindahan kembang api? 

Setiap orang pasti mengagumi hal yang indah apalagi keindahan bisa disaksikan dengan mudah seperti keindahan langit biru yang jernih, awan putih beriring yang beraneka bentuk, kepakan sayap burung yang terbang melayang di udara dan cahaya dari timbul atau tenggelamnya matahari.

Keindahan kembang api yang berwarna-warni memang mengundang decak kagum. Dalam berbagai bentuknya yang beragam serta cahaya terang berkilauan membuat mata tidak bosan memandang.

Ada beberapa hal unik dari kembang api yang menjadi filosofi untuk perwakilan pergantian akhir tahun Masehi. Sebagaimana pawai obor pada pergantian tahun Hijriah, kembang api dianggap mewakili beberapa pesan untuk kehidupan mendatang. 

Filosofi atau filsafat menurut KBBI ialah:

fil*sa*fat n 1 pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2 teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; 3 ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi; 4 falsafah (kbbi.web.id)

Jadi Filosofi kembang api dalam pesta perayaan yang menandai pergantian tahun, mengadung beberapa maksud diantaranya:

  • Suara gelegar yang didahului dengan bunyi mendesing yang panjang menandakan perjuangan hebat untuk menang atau menggelegar hingga terdengar ke seantero jagad itu dibutuhkan perjuangan panjang. 
  • Kembang api meluncur dari bawah menuju atas menandakan perjuangan dibuat dan disusun dari hal paling rendah hingga akhir bisa mencapai puncak. Itu harapan yang sama pada pesta kembang api tahun 2019 ini. 
  • Kembang api memberikan nuansa warna-warna yang berbeda serta bentuk cahaya yang bermacam-macam memberi arti agar pada tahun mendatang kegiatan apapun memberi semarak yang lebih beragam.
  • Kembang api dinyalakan secara bersamaan dimaksudkan agar kebersamaan menjadi jalan yang dipilih untuk tahun-tahun mendatang.

Sebegitu hebatnya filosofi yang tekandung didalamnya hingga beberapa negara masih menjadikan pesta kembang api sebagai tradisi penting bagi ritual keagamaan. Salah satu negara yang memilih pesta kembang api sebagai tradisi adalah Cina pada awalnya tradisi tersebut dibuat dengan maksud menakut-nakuti roh jahat melalui ledakan dan cahaya terang kembang api.

Tapi tahukah anda bahwa dari beberapa filosofi yang dipakai tadi, kembang api sendiri memiliki beberapa hal yang menyebabkan harus diwaspadai. Bukan hanya umat Islam di Indonesia yang khawatir akan perubahan akidah karena merayakan Tahun Baru umat Kristiani, tetapi juga di beberapa tempat yang mayoritas non Muslim telah menetapkan larangan pesta dengan menyalakan kembang api seperti yang ditetapkan di Bali.

Apa sebabnya hingga kembang api dilarang dinyalakan? 

Ternyata bukan sekedar filosofi yang menjadi alasan utama perayaan kembang api kini dihentikan. Faktanya di Bali tidak menghendaki perayaan kembang api karena menghindari banyaknya kejadian yang membahayakan akibat ledakan bubuk mesiu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun