Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Hiruk Pikuk ala Pemerintahan SBY

5 Mei 2012   11:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:40 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah karena keterbukaan informasi yang begitu luar biasa dibandingkan zaman Orba dulu,ataukah memang karena sekarang ini rakyat dan para politikus sedang senang beradu mulut sehingga membuat kebisingan dalam hidup bermasyarakat ? Lihat saja betapa setiap hari selalu ada berita yang membuat masyarakat sudah tidak lagi terheran-heran terhadap kerusuhan akibat perkelahian massal antar dua kelompok massa, demonstrasi nuntut ini-itu dan kemudian berujung bentrokan, skandal seks politikus dan pejabat, TKI di luar negeri tewas mengenaskan tanpa perlindungan hukum yang layak, tabrakan maut di jalan raya dengan jumlah korban tewas bukan sekedar satu atau dua orang saja, lumpur lapindo yang tidak selesai-2 , oknum militer yang sok dan bikin sensasi memukuli orang sipil, dan lain sebagainya.


Terus berita yang lebih fokus terhadap Pemberantasan Korupsi serta penindakan terhadap kasus-2 korupsi seperti menguap begitu saja digantikan dengan berita aneh-aneh. Kalaupun ada berita tentang pemberantasan korupsi,sekarang ini malah cenderung masyarakat dibawa ke sebuah dilematis yaitu bahwa KPK tidak punya bukti atau kekurangan bukti apapun untuk menyeret seorang Koruptor yang jelas-2 sudah terlihat dari gaya hidup mereka yang "adzubillah" bila dibandingkan pendapatan bulanan mereka !


KPK seperti mandul dan menyerah sampai harus merayu seorang Angie untuk dijadikan kolaborator keadilan,padahal jelas-2 yang bersangkutan sudah pantas dipenjarakan dengan kebohongannya. Kalaupun menjadi "whistle blower" diyakini seorang Angie pun tidak akan punya bukti apapun ,sebab korupsi yang dilakukan sebenarnya korupsi berjamaah yang memang sudah diatur sedemikian rupa untuk tidak saling membongkar. Jadi,KPK memang harus berupaya mencari bukti untuk menjebloskan para koruptor. Percuma saja mencari "peniup peluit" sebab peluit nya sudah busuk dan sulit ditiup.


Hingar bingar yang terjadi belakangan ini ditambah lagi dengan isu BBM yang tak kunjung reda. Padahal BBM lenyap dipasaran sekarang ini sudah terlalu banyak di luar Pulau Jawa. Terus kemana BBM koq bisa lenyap? Alasannya karena kuota,padahal penyelundupan BBM yang katanya semakin marak di laut lepas yang memang tidak ada orang yang melihat kecuali aparat keamanan di laut yang melihat...! Koq sepi-sepi saja berita tentang hal tersebut? Apakah wartawan sekarang terlalu sering mendarat daripada melaut?


Hati-2 dengan politik hiruk pikuk yang tidak ada habisnya di pemerintahan SBY,padahal ini sebenarnya untuk mengalihkan isu-isu besar dan perkara korupsi serta kejahatan besar lainnya yang berpotensi merugikan negara jauh lebih besar untuk pengumpulan pundi-2 menjelang Pemilu 2014.


Rakyat harus semakin waspada,para wartawan investigator dan Kompasianer sebaiknya membuka mata dan telinga terhadap pengalihan isu yang akhirnya tidak bisa menangkap "perampok besar" kekayaan negara ini...!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun