Mohon tunggu...
telo kaspo
telo kaspo Mohon Tunggu... -

aku adalah aku yang sedang mencari pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepada Bapa, dengan Perantaraan Firman, dan Oleh Roh Kudus

27 Agustus 2010   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada banyak tulisan. Ada banyak diskusi dan debat. Pokoknya sudah seabreg deech yang nulis tema ini. Aku mencoba ikut menuliskan sebuah pencarian. Pencarian untuk sampai pada pencerahan. Apa yang aku tulis bisa menjadi polemik, tapi tak apalah. Demi sebuah pencarian untuk sampai pada pencerahan. Tulisanku ini terinspirasi dari sebuah pertanyaan yang sempat mampir di telingaku: mengapa harus berdoa kepada Allah, Putera, dan Roh Kudus. Bukankah ini 3 Allah. Politheis dong..

Sesungguhnya, doa adalah pengungkapan iman yang ada dalam hati. Dalam pengertian ini, tidak ada istilah peraturan atau bahkan kewajiban. Aku ga tahu apakah bisa diartikan bahwa doa [karena merupakan pengungkapan iman] adalah sebuah pilihan. Sebagai pengungkapan iman, doa nyata dalam pengalaman sehari-hari. Sayangnya, sifat pengalaman ini makin lama kok makin menghilang. Sidfat pengalaman menghilang dan berganti menjadi peraturan dan perayaan. Akhirnya, ya doa jatuh pada soal rumusan dan ritus.

Karena doa merupakan pengungkapan iman, maka yang ada adalah daya gerak Tuhan. daya gerak inilah yang dalam bahasa manusia disebut sebagai Roh Kudus. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di ROma menulis, "Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" [Rm 8:26]. Jika demikian, apakah perlu berdoa? hehehehhee.... mestinya iya, jika mengaku beriman. Sebab doa adalah ungkapan iman. Maksudku, kalau beriman, ya imannya itu harus diungkapkan dan diwujudkan. Ini adalah konsekuensi logisnya. Jadi berdoa bukan karena agama mengajarkan demikian atau kalau tidak berdoa terus berdosa. Tidak. Doa adalah ungkapan iman.

Mengapa harus berdoa kepada Bapa, Putra, Roh Kudus? Berbicara mengenai doa yang berhubungan dengan rumus ini senantiasa berhubungan dengan pembicaraan mengenai wahyu. Doa, sebagai ungkapan iman, adalah tanggapan atas wahyu. Karena doa merupakan tanggapan atas wahyu, maka ya harus jelas dahulu wahyu itu apa atau siapa. Dalam wahyu, Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Manusia adalah makluk yang terbatasi oleh ruang dan waktu. Bagaimana mungkin bisa memahami yang takterselami? Bapa itu adalah yang tersembunyi.  Ia "bersemayam dalam terang takterhampiri [1Tim 6:16]. Bahkan ketika Musa ingin melihat Allah pun Musa tidak akan mampu. Allah itu takterjangkau dan terbedakan secara total dengan dunia. Meski demikian, bukan berarti Allah tertutup dalam diri-Nya sendiri. Ia tidak menciptakan dunia terus bobok dan membiarkan dunia begitu saja. Tidak. Allah terus menerus mewahyukan diri-Nya kepada dunia.

"Setelah pada zaman daulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada akhir zaman ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya..." [ibr 1:1-2]. Allah berbicara tidak hanya sekali lho, tapi berkali-kali dan dengan banyak cara. Dan yang paling khas adalah pewahyuan-Nya dengan perantaraan Anak. Mengapa disebut Anak? Inilah kekhasan Yesus. Ketika ditanya oleh orang Yahudi, "dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Yesus menjawab pertanyaan itu, "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami" [Yoh 8:53-54].kalau dalam bahasa yang lain, Yesus hendak mengatakan: yang kamu sebut Allah, Aku sebut Bapa. Yesus tidak menerangkan siapa atau apa itu Allah. Yesus hanya mengatakan bahwa Ia menyebut Allah sebagai Bapa. Kalau Allah disebut Bapa, maka wajar ketika Ia disebut Anak. Artinya dalam diri YEsus dari Nazareth, Allah mewahyukan diri sebagai Bapa. Allah hadir dalams eluruh hidup Yesus sehingga Ia dapat berkata, "Barangsiapa melihat Aku, ia melihat Bapa' [Yoh 14:9]. Yesus adalah penghubung.

terus, gimana dong supaya bisa mengenal Bapa dalam Yesus dan bagaimana bisa menuju Bapa bersama Yesus? Di sinilah tempat Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh Kristus juga. Roh Kuduslah yang memampukan manusia untuk menangkap dan mengenai wahyu Allah dan sekaligus untuk menanggapinya dengan iman. "kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita" [Rm 5:5]. Karena Roh Kudus, manusia bersatu dengan Allah.

Doa adalah penggerak agama. Tanpa doa, agama itu hanya akan menjadi sebuah upacara adat atau kebudayaan semata. Dalam doa, iman dibahasakan dengan segala diri dan kekhasan bahasa itu sendiri. Dengan segala keterbatasan dari bahasa,  manusia mengungkapkan kerapuhan dan kelemahannnya dihadapan keagungan dan keluhuran Allah yang menyatakan diri sebagai trinitas. Sadar atau tidak, manusia berdoa kepada ALlah, yang diakui sebagai Bapa, melalui Yesus Kristus sebagai Pengantara, dan digerakkan oleh Roh Kudus. Inilah kerangka iman kristiani.

Menjadi jelas bagiku, doa bukan sebuah beban atau kewajiban, melainkan sebuah kebutuhanku yang dilandasi oleh kesadaran diriku sebagai makluk ciptaan Allah yang dikasihi-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun