Mohon tunggu...
telo kaspo
telo kaspo Mohon Tunggu... -

aku adalah aku yang sedang mencari pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Data Kitab Suci: Isa dan Yesus Berbeda

1 September 2010   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:32 3357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Antara keberanian dan ketakutan, aku ingin menuliskan tema. Tidak bermaksud untuk menumbuhkan pertentangan, tetapi sebuah proses pembelajaran. Ada kemungkinan salah, naum bisa juga benar. Latar belakangnya masih sama dengan tulisan terdahuluku. Adalah A yang diceritakan B oleh satu orang, sementara yang lain menceritakan C. Apakah A yang diceritakan oleh B adalah sama dengan yang di ceritakan oleh C?

Sebutlah Isa atau Yesus. Mereka ini satu atau malah 2 tokoh yang berbeda? Untuk menjawab pertanyaan ini ada dua kemungkinan: dengan mendekati menurut sudut pandang murni teologis dan dengan mendekati menurut sudut pandang Kitab Suci yang menceritakannya. Aku memilih cara yang kedua saja, yaitu mendekati Isa atau Yesus menurut teks yang mengisahkan mereka.

1.Seputar kelahiran Isa dan Yesus

Kedua Kitab Suci menunjuk fakta bahwa Isa dan Yesus lahir dari kuasa Allah. Namun ada perbedaan pada kisahnya. Isa lahir dari Maryam, saudari Harun. Sedangkan Yesus lahir dari Maria, silsilah keturunan Daud. Jika merunut dalam konteks sejarah, maka Maryam dan Maria jelas tokoh yang berbeda masa.

Isa dikisahkan dilahirkan oleh Maryam di bawah pohon kurma [tanpa ada suami?]. Sedangkan Yesus dilahirkan oleh Maria di kandang dengan ditunggui Yusuf suaminya. Dari kisah ini pun jelas terdapat sebuah perbedaan yang mencolok di antara Isa dan Yesus.

2.Seputar ajaran Isa dan Yesus

Ada satu hal yang pernah saya tahu bahwa Isa ditanya oleh Allah, “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah Aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?” Kurang lebihnya, kisah ini sering menjadi titik perdebatan: orang kristen menyembah tiga Allah: Bapa, Maria, dan Yesus Kristus. Padahal Yesus memerintahkan para murid untuk membabtis dalam nama Bapa, Anak [Yesus Kristus], dan Roh. Nah dari satu kisah ini, jelas terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara Isa dan Yesus.

3.Seputar kematian Isa dan Yesus

Isa dikisahkan dalam 2 versi. Versi pertama dikisahkan bahwa isa memiliki kesucian, kesejahteraan pada waktu dilahirkan, mati, dan dibangkitkan. Versi kedua Isa tidak mati. Yang disalibkan adalah orang yang diserupakan dengan dia. Sementara Yesus adalah tokoh yang mengalami penderitaan, disalibkan, wafat, dan bangkit. Sekali lagi, dari data Kitab Suci aku menjumpai data yang berbeda.

Menurut data dari Kitab Suci, Isa dan Yesus dikisahkan secara berbeda. Nah, kalau berbeda? Tentu di sana-sini ada persamaannya. Namun mengingat kisah yang berbeda menurut ruang dan waktu, aku merasa bahwa kedua tokoh ini adalah BERBEDA. ISA dalam Qu’ran berbeda dengan YESUS dalam Alkitab.

Nah, jika berbeda mengapa harus ada pertentangan. Membiarkan perbedaan itu dan menghargainya adalah tindakan yang elegan. Kalau tetap ngotot untuk mempersoalkan bawa keduanya adalah tokoh yang sama, mengapa ada perbedaan? Pasti ujung-ujungnya adalah klaim siapa yang benar dan siapa yang salah. Siapa yang jujur dan siapa yang telah berbohong. Mana yang asli dan mana yang telah dimanipulasi. Kalau sudah ke arah pertanyaan ini, rasaku kok tidak akan pernah berhenti, apalagi jika diskusinya sudah menggunakan isi kebun binatang.. fiewh.... Makin kacau lagi. Mengapa kacau, karena persoalannya adalah soal klaim: aku benar dan kamu salah. Tetapi jika berangkat dari keyakinan bahwa mereka itu adalah sosok yang berbeda, tidak perlu ada klaim-klaim. Masing-masing dapat berjalan beriringan tanpa perlu bersenggolan dan gontok-gontokan.

Atau Anda punya pendapat yang berbeda? Silahkan memberikan tanggapan dan mengkritisi gagasanku ini. Moga-moga aku bisa mempertahankan gagasanku ini dengan lebih santun dan tidak provokatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun