Dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Rizal Justian Setiawan dan Indra Dwi Suryanto yang berasal dari Fakultas Teknik, membuat Robot Terbang yang berfungsi untuk melakukan pemantauan pantai dan penyelamatan pertama pada orang tenggelam.
Kecelakaan yang sering terjadi di tempat wisata pantai/laut yaitu banyak wisatawan yang melakukan pelanggaran atau tidak mematuhi peraturan. Dan terseret ombak atau tenggelam karena tidak bisa berenang untuk menyelamatkan diri. Serta kurang pengawasan dan lambat informasi kecelakaan di dapatkan oleh penjaga pantai. Sehingga penjaga pantai tidak bisa menolong wisatawan yang tenggelam atau terseret ombak dengan cepat.
Rizal, mahasiswa berprestasi II nasional tahun 2016 ini menjelaskan bahwa  permasalahan  tersebut  telah dipikirkan bersama Indra sejak lama.  "Kami membuat teknologi robot  terbang  sebagai  sistem  pemantauan  dan  pengawasan  daerah  wisata pantai berbasis UAV (unmanned aerial vehicle). Penggunaan robot ini nantinya di  harapkan sebagai salah satu alat yang  berguna secara internasional atau dapat di gunakan oleh penjaga pantai di seluruh negara sehingga  dapat  mengurangi  kecelakaan  dan  pelanggaran  yang  terjadi  di pantai" jelas Rizal dengan penuh optimis.
Indra juga menerangkan bahwa inovasi ini telah di implementasikan di pantai daerah Kulon Progo. "Kami sudah mengimplementasikan alat ini di pantai, jadi cara kerjanya robot terbang ini dapat memantau aktivitas pantai melalui ketinggian. Jika ada korban yang terseret ombak maka dengan cepat robot terbang akan mendeteksi keberadaan korban melalui kamera dan ketika korban sudah di ketahui tempatnya maka robot terbang akan memberikan pelampung agar orang yang terseret ombak tidak tenggelam" terang Indra.
Meskipun telah menciptkan ide yang cemerlang, Rizal dan Indra tetap banjir saran dari warga sekitar. Beberapa saran yang diberikan warga antara lain adalah kamera sebaiknya diganti dengan Go Pro serta yang memiliki pembacaan infra merah, sehingga saat malam hari alat juga akan bekerja secara maksimal meskipun dalam keadaan gelap.
"Ya saran tersebut cukup memberikan motivasi untuk kami agar bisa mengembang alat ini lebih baik lagi. Harapannya alat ini dapat menjangkau seluruh pantai yang ada di Indonesia karena alat ini kami buat dengan biaya yang relatif murah" tutup Indra Dwi Suryanto, mahasiswa Teknik Elektro UNY.