Mohon tunggu...
Teh Lisa
Teh Lisa Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai content writer di salah satu perusahaan digital agency, penggemar sepak bola, film korea, kopi susu dan tahu tempe. Mencoba mengisi waktu luang disini. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Bola

Egy Maulana Vikri, Apakah Dapat Menjadi Messi Versi Indonesia?

11 September 2018   10:19 Diperbarui: 11 September 2018   10:28 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemberitaan namanya begitu gencar ketika resmi memperkuat sebuah klub dari Eropa. Ia pernah didekati beberapa klub besar, juga dari Benua Biru. 

Real Madrid, misalnya, disebut tertarik "mengasuh" dirinya bersama tim akademi. Namun, pada akhirnya, demi kepastian bermain, Egy Maulana Vikri memutuskan bergabung dengan Lechia Gdansk, sebuah klub dari Polandia.

Egy Maulana Vikri dianggap sebagai salah satu talenta terbaik Indonesia. Usianya masih sangat muda ketika mencuri perhatian. Kualitas teknik hingga kepercayaan diri membuat namanya diharapkan akan menghiasi tim senior timnas Indonesia di masa depan. Lantaran kaki dominannya adalah kaki kiri dan banyak bermain di sisi kanan (inverted), olah bola yang mumpuni, membuat Egy Maulana Vikri disebut sebagai "Messi-nya Indonesia".

Meski sadar bahwa dirinya harus beradaptasi dengan lingkungan yang keras dan sungguh berbeda dibandingkan apabila ia memilih Portugal, keputusan Egy terbilang cukup bijak. 

Bagi pesepak bola belia, selain ilmu dan latihan, yang sangat diperlukan adalah pengalaman bertanding bersama tim utama. Singkatnya, sebuah kesempatan bertanding adalah bekal perkembangan terbaik.

Menumpuk pengalaman selagi muda akan memberi Egy banyak ruang untuk menganalisis, merasakan dirinya membuat kesalahan, dan berkembang berdasarkan kesalahan-kesalahan tersebut. Jika sejak dini seorang pesepak bola menyadari mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak, perkembangannya menjadi lebih terarah.

Meski bermain di sebuah liga yang dianggap kasta kedua di Eropa, Egy Maulana Vikri akan mendapatkan kesempatan yang berharga itu. Tentunya, melihat talenta Egy, Lechia Gdansk tidak akan menjadi pelabuhannya yang terakhir. Bukan maksud merendahkan Lechia, namun potensi Egy memang begitu besar. Boleh dikata, salah satu wonderkid terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Jika Egy berkembang dengan sempurna, baik teknis maupun mental, tidak akan lama kita akan melihatnya bermain di liga kasta pertama di Eropa. La Liga atau Bundesliga akan sangat cocok untuk perkembangan karier dan kemampuan Egy selanjutnya.

Dan, setelah menunggu beberapa bulan, lewat masa adaptasi yang terbilang tidak ringan, Egy Maulana Vikri akhirnya mendapatkan kesempatan debut profesional sepak bola nya. 

Lechia Gdansk melawan Karpaty Lviv, sebuah klub dari Ukraina dalam sebuah uji tanding. Pelatih Lechia Gdansk Piotr Stokowiec menempatkan Egy di sisi kanan, posisi favorit si pemain.

Debut di liga yang asing, bermain di level atas ketika masih sangat muda bukan urusan sepele. Memang terbukti ketika Egy Maulana Vikri kesulitan mendapatkan bola sepanjang 60 menit penampilannya. Masuk satu jam pertandingan, Egy ditarik keluar dan digantikan Mateusz Zukowski. Lechia Gdansk sendiri akhirnya kalah dengan skor 0-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun