Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyak Belajar Membuatmu Semakin Pandai

27 September 2022   21:28 Diperbarui: 27 September 2022   21:35 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Belajar merupakan proses mengolah informasi baru yang ditangkap oleh panca Indra manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Manusia perlu belajar untuk mengembangkan potensi diri mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Hal itulah yang menjadikan pembeda pada setiap manusia.

    Ada yang pandai dalam menyanyi, pandai menari atau pandai dalam pembelajaran sekolah. Seorang anak tidak bisa tiba-tiba pandai dalam suatu hal, mereka harus belajar dan berproses agar pandai dalam hal tersebut. Dalam psikologi, belajar dilakukan menggunakan sebuah stimulus. 

    Mengutip dari Wikipedia,  stimulus adalah bagian dari respon stimuli yang berhubungan dengan kelakuan. Dalam fisiologi, stimulus adalah perubahan lingkungan internal atau eksternal yang dapat diketahui. Ketika stimulis dimasukan kedalam reseptor sensoris, stimulus akan memengaruhi refleks melalui transduksi stimulus.

    Mudahnya stimulus adalah dorongan atau rangsangan untuk melakukan sesuatu. Dorongan inilah yang menjadi langkah awal belajar. Stimulus untuk belajar bisa datang dari apa saja. Bisa dari hadiah, rasa ingin tahu atau bahkan paksaan. Tapi dorongan karena paksaan biasanya tidak akan bisa dilakukan dengan sepenuh hati. Belajar yang dilakukan karena terpaksa akan cepat hilang dalam memori. Karena otak akan secara otomatis akan berusaha melupakan memori tersebut (cepat lupa). Seperti ketika seorang murid yang mempelajari matematika karena dipaksa pasti besoknya dia akan lupa dengan rumus-rumus juga cara yang diajarkan disekolah. 

    Maka dapat disimpulkan stimulus berupa paksaan akan menimbulkan respon yang kurang efektif untuk belajar. Selain cepat hilangnya memori belajar, anak menjadi gampang stress, dan anak akan tumbuh jadi pribadi yang pemurung juga kurang percaya diri. Stimulus yang efektif berasal dari diri sendiri yakni keinginan untuk mempelajari juga keinginan untuk memenuhi rasa ingin tahu. 

    Tapi meski begitu ada juga anak yang cerdas dari lahir. Tanpa banyak belajar dia mampu mengetahui dan menguasai banyak hal. Berbeda dengan anak biasa yang perlu berkali- kali belajar supaya bisa menjadi pandai. Perbedaan seperti itu jangan sampai dijadikan patokan seseorang untuk kehilangan motivasi belajarnya. Tidak ada yang salah dari belajar berkali-kali. Justru dengan metode pengulangan belajar seseorang akan lebih menguasai, meminimalisir kesalahan, serta jadi tidak mudah lupa. 

    Metode pengulangan belajar juga harus dibarengi niat dan kesungguhan hati supaya waktu yang diluangkan untuk belajar tidak terbuang sia-sia. 

    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun