Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Tanpa Uang Kita Tetap Bisa Menempuh Pendidikan?

20 September 2022   11:59 Diperbarui: 20 September 2022   12:26 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap manusia. Semua manusia berhak mendapatkan pendidikan hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi; "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan". Maka dari itu, pendidikan harus bisa dirasakan oleh semua kalangan. Tapi kenyataannya masih banyak sekali rakyat Indonesia yang sulit menempuh pendidikan bahkan hanya untuk sekolah dasar.

Seperti yang diketahui, negara Indonesia ini merupakan wilayah yang sangat luas apalagi Indonesia adalah negara kepulauan. Dengan luas wilayah sekitar 1.904.569 km menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia. Maka agaknya tidak heran, jika pendidikan masih belum bisa menjangkau seluruh daerah. Walau begitu harusnya pemerintah harus bisa mengatasi hal ini untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 

Pendidikan yang belum merata ini tentunya dirasa tidak adil bagi rakyat yang tinggal di daerah kampung juga daerah pedalaman. Walau sebagian dari mereka tidak membayar pajak karena merupakan golongan 'rakyat miskin'. Tapi mereka tetap berhak untuk bisa merasakan pendidikan selayaknya rakyat berkecukupan. Pemerintah berkewajiban untuk membayar pendidikan tersebut Seperti bunyi UUD 1945 pasal 31 ayat 2; "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". 

   Faktor ekonomi seringkali menjadi permasalahan eksternal bagi banyak orang. Tanpa ekonomi yang memadai seseorang kerap kali hanya menyelesaikan pendidikan sampai dengan pendidikan dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP) saja, terus putus sekolah dan mulai mencari uang guna menyambung hidup. Padahal kalau mereka mau melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi mereka bisa lebih memiliki banyak teori dan ilmu mengenai bidang keahlian mereka masing-masing dan menciptakan sebuah inovasi bagi kemajuan bangsa.

   Pada kebijakan tahun 2015 lalu presiden RI telah membuat program pendidikan untuk anak dari keluarga yang kurang mampu yakni kartu Indonesia pintar (KIP). Yang berlaku untuk jenjang SD sampai SMA dan KIP-K untuk jenjang perkuliahan. Program ini awalnya belum terlalu berjalan lalu beberapa tahun kemudian KIP mulai berjalan dengan target awal 15 juta siswa lalu berkembang menjadi 19 juta siswa, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang. 

   Dengan adanya KIP ini siswa diharapkan dapat menempuh pendidikan gratis yang menjadi hak bagi semua anak di Indonesia. Selain itu diharapkan pula dengan adanya KIP ini anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Selain KIP ada juga beasiswa yang dimana membiayai juga memberi tunjangan kepada anak-anak berprestasi dari berbagai kalangan. Bahkan, beasiswa ini bisa mengantarkan anak menempuh pendidikan sampai ke luar negeri. 

   Ada pula yang terakhir jalur Bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi) yang merupakan bantuan dari pemerintah untuk siswa berprestasi tapi terkendala uang. Jadi sudah tidak ada lagi sebenarnya alasan bagi anak-anak untuk putus sekolah hanya karena faktor ekonomi. Tapi hal itu harus dilakukan usaha yang lebih (belajar giat dan berprestasi) agar bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas tersebut. 

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun