Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Orang Bisa Introvert?

14 September 2022   23:23 Diperbarui: 14 September 2022   23:26 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sifat Introvert biasanya berkembang pada masa kanak-kanak. Anak introvert biasa dianggap orang sebagai anak yang susah bergaul alias kuper (kurang pergaulan) mereka lebih suka menyendiri dan cenderung tidak nyaman bila berada dalam keramaian. Tapi apakah benar mereka lebih suka diam saja?

Kenyataannya anak introvert lebih suka memendam cerita dan masalah hidupnya sendiri, mereka memiliki privasi yang ingin dijaga (sensitif) dan tidak ingin merepotkan orang lain atas masalahnya. Namun, Kebanyakan introvert juga akan merasa nyaman bila bersama orang terdekatnya. Sehingga mereka mau menceritakan tentang masalah mereka dan meminta saran atau hanya sekedar ingin didengar saja. Ketika seorang introvert menceritakan masalahnya pada seseorang itu bisa jadi pertanda bahwa ia mempercayai orang tersebut dan menganggap orang itu berharga. 

   Menurut Rosario Cabello, ahli psikologi dari University Castilla-La Mancha Spanyol, orang yang introvert memiliki kebutuhan sosial yang berbeda. Ia mungkin terlihat kurang ceria atau kurang bahagia, padahal ia sebenarnya bahagia dengan caranya sendiri.

Lantas bagaimana Sifat introvert bisa muncul? 

Mengutip dari healthline, secara genetik introvert bisa diwariskan melalui orang tua kandung atau keluarga. Seseorang yang terlahir dari keluarga introvert akan mengembangkan kepribadian itu di lingkungan.

Lingkungan yang dimaksud bisa dari lingkungan rumah juga sekolah. Pada masa taman kanak-kanak, anak yang mewarisi sifat introvert tersebut akan cenderung pemalu dan diam pada saat berkenalan dengan orang baru dan akan sulit mendapatkan teman. Beberapa dari mereka lebih suka didekati daripada mendekati orang lain bila ingin memulai suatu hubungan atau sekadar percakapan. Apabila si anak tidak mau melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya, maka dapat mengakibatkan timbulnya sifat tidak percaya diri, kecemasan yang berlebihan, juga overthinking. Inilah menyebabkan anak dipandang kuper dan pendiam. Padahal sebenernya mereka hanya bingung ingin memulai sebuah percakapan atau hanya sekedar menyapa seseorang. 

Semua orang pasti ingin memiliki teman, begitu juga seorang introvert. Tetapi berbeda dengan quotes "buatlah teman sebanyak-banyaknya" seorang introvert akan lebih memilih kualitas dibanding kuantitas, maksudnya mereka hanya akan memilih sedikit teman, teman satu pandangan yang bisa ia percayai untuk dimintai bantuan dan memberi bantuan. Dalam bidang sosial sendiri, orang introvert banyak beranggapan bahwa interaksi sosial itu melelahkan dan buang-buang tenaga. Mereka lebih memilih mengisi tenaga lagi dengan menghabiskan waktu menyendiri, ini berbanding terbalik dengan sifat extrovert. Menyendiri dapat menenangkan mereka dari ramainya dunia iini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun