Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

ADHD sebagai Salah Satu Penyebab Kesulitan Belajar Anak

13 September 2022   04:05 Diperbarui: 13 September 2022   04:13 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pernahkah kalian mendengar istilah ADHD?

Mungkin sebagian dari kalian masih asing dengan kata ADHD. ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah penyakit mental yang mengakibatkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah. 

ADHD biasanya dimulai ada masa kanak-kanak dan dapat bertahan hingga dewasa. Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. 

Para ilmuwan berkesimpulan faktornya ada pada genetik dan lingkungan sekitar. Gangguan ADHD diduga berkaitan dengan aliran listrik otak atau gelombang otak. Tentunya gangguan semacam ini dapat menghambat proses belajar anak dan proses bersosialisasi mereka.

ADHD tidak bisa dicegah, namun bisa dikenali gejalanya seperti sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif. Penderita ADHD umumnya tidak  bisa diam dan selalu ingin bergerak. Biasanya gejala ADHD terlihat sejak anak berusia 3 tahun. 

ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganannya bisa dilakukan dengan obat-obatan atau psikoterapi yang diberikan, dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal. Orang yang menderita ADHD juga bisa mengalami kesulitan belajar, misalnya kesulitan pada bidang membaca atau menulis. 

Ciri-ciri anak ADHD ialah berperilaku terlalu aktif atau sulit diam, mereka tidak akan bisa duduk terlalu lama, sering ceroboh, banyak bicara, sering melamun, dan sulit berteman dengan orang lain. Diketahui ada 3 subtipe ADHD:

1) Dominan hiperaktif-impulsif
Orang dengan ADHD yang lebih dominan hiperaktif-impulsif biasanya akan kesulitan untuk diam dalam waktu yang lama, mereka lebih suka berlarian, melompat-lompat atau memanjat.

2) Dominan inatensi
Anak ADHD tipe ini biasanya tidak dapat memperhatikan dengan baik, sering berbuat ceroboh, tidak mendengarkan lawan bicaranya, dan sulit mengikuti arahan yang diberikan.

3) Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatensi
Kelompok ini adalah kombinasi atau gabungan dari kedua jenis ADHD.

Meskipun begitu bukan berarti anak dengan ADHD tidak bisa diajari. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendidik anak ADHD:
1) Membuat aturan khusus
Orang tua bisa mulai dengan menempelkan jadwal atau aturan di dinding kamarnya supaya ia paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun