Siapa bilang lelaki itu susah untuk menitikkan air mata. Sementara pikirannya lebih dominan dari perasaannya. Ketika gapaian asa melebihi batas-batas kesadaran.
Siapa bilang langit itu tetap berwarna biru. Sementara petir kadang datang menggelegar. Kita berdiri diantara batas-batas hak miik orang lain yang tidak boleh dilanggar.
Biarkan dia terbang menggapai mimpinya. Biarkan saja kemauannya berkelana mencari mimpi-mimpi. Bahkan sampai.ke ujung langit.
Jangan kau batasi dengan pagar-pagar semu. Yang mengekang semua kendali. Hingga empat arah penjuru langit.
Berikan saja dia bekal. Agar dapat melihat dalam kegelapan malam. Agar dapat hidup di negeri yang tandus. Dan tangannya bisa untuk menggapai asa.
Biarkan semua mengalir bagai air. Namun jangan seperti rakit yang terbawa arus. Kemana-mana tanpa kekang kendali.
Dari semua itu hanya firman Allah yang bisa memberimu selamat.