Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjebak Euforia Tahun Baru

2 Januari 2021   23:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   23:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelora tahun baru.

Usai sudah euforia penuh haru biru. Yang tersisa hanya puing-puing para yang menyelusup di sanubari. Meninggalkan bekas yang tak mudah hilang. Walaupun seribu tahun berlalu.

Tidakkah engkau sadari banyak mudharat dari pada manfaat. Semua sia-sia dan percuma. Berlalu begitu saja seperti kereta senja. 

Bukankah waktu masih sama seperti hari-hari yang lalu. Sementara dia tidak beranjak pergi. 

Sementara di seberang sana orang-orang miskin masih bekerja di kegelapan malam. Termenung dalam ruang hampa. Tersudut pada ujung dunia yang semakin acuh. 

Gadis perawan yang menangis tertipu oleh gemerlap dunia yang semu. Hilang kehormatannya sia-sia diantara rimbunnya semak belukar. 

Beberapa pemuda sambil bertelanjang dada berteriak. Kita pesta bung bakar ayam, kita rayakan biar nge-trend. Tubuhnya pun terhuyung dan limbung.

Sungguh mereka sudah lupa jalan pulang. Terperangkap dalam dunia antah berantah. Mengejar dunia yang semakin berlari menjauh.

Mungkin waktu yang akan membuatmu tersadar. Terbangun dari mimpi semu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun