Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sengkalan, Budaya yang Sudah Terkikis Waktu

29 Februari 2020   21:34 Diperbarui: 29 Februari 2020   21:39 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika kita pergi ke Kraton atau sebuah peninggalan budaya jawa yang lain, seringkali tanpa sadar kita berfikir sejak kapan bangunan ini dibuat? Bahkan tanpa sadar pula pertanyaan kita itu sudah terjawab dengan wujud benda itu sendiri atau tulisan aksara jawa yang menyertainya. 

Sengkalan berasal dari kata sang-kala-an disebut sengkalan atau sengkalan, sengkalan berarti sebuah ungkapan kata atau gambar atau simbol yang menjelaskan angka tahun jawa. Orang-orang Jawa pada zaman dahulu menyebutkan tahun jawa tidak dengan angka akan tetapi dengan kata-kata atau simbol atau gambar yang menjelaskan sebuah peristiwa besar yang terjadi pada masa itu. 

Seperti halnya ketika kita memasuki situs Candi Sukuh di salah satu replikanya terpampang gambar Garuda raksasa yang kakinya mencengkeram manusia dan di bawa terbang ke angkasa. Ya gambar itulah menerangkan tahun dibangunnya candi sukuh. Hal yang sama ketika seorang guru bertanya kepada muridnya, kapan runtuhnya kerajan Majapahit ? Siswa itu menjawab tahun 1400 saka pak, berdasarkan Serat Kanda tertulis Sirna ilang kartaning bhumi = 1400 saka. Ya, begitulah Sengkalan. Bahkan ketika anda memasuki sasana sitihinggil Keraton Yogyakarta, kita mendapatkan gambar patung dua ekor naga yang berlawanan arah, namun ekornya bertemu menjalin menjadi satu. Di bagian bawahnya tertulis aksara jawa "dwi naga rasa tunggal" itulah menyebutkan angka tahun jawa. Cara menghitung tahun jawa adalah dari belakang ke depan.

Sengkalan itu ada dua yaitu : sengkalan lamba dan sengkalan memet. Sengkalan lamba itu penulisan angka tahun menggunakan kata-kata. Sedangkan sengkalan memet itu penulisan angka tahun menggunakan gambar atau benda patung. 

Surya sengkala yaitu perhitungan tahun jawa berdasarkan edar matahari, contohnya adalah tahun masehi, tahun china, dll.  Chandra sengkala adalah perhitungan tahun jawa berdasarkan edar rembulan atau kita sebut juga tahun rembulan, dalam hal ini contohnya adalah tahun Hijriyah dan tahun Jawa. Seperti diketahui bahwa orang jawa pada jaman dahulu menggunakan tahun matahari yaitu tahun Saka. Tetapi pada tahun 1555 ketika Sultan Agung naik tahta merubah ke perhitungan hijriyah. Sehingga mulai tahun 1555 menggunakan perhitungan hijriyah, dan kemudian dikenal dengan Tahun Jawa. 

Kata dan watak perhitungannya

Setiap kata dapat digolongkan ke dalam watak angka tertentu, begini lebih jelasnya :

Watak 1 = adalah semua benda yang jumlahnya hanya satu, atau satu. Tunggal, siji, nyawiji, eka, esa, tyas, ati, ratu, rembulan, surya, bhaskara, bagaskara, srengenge, bumi, nabi, urip, narpa, angga, badan, endas, sirah, jantung, wong, lintang, gusti, titah, dan semua benda yang mempunyai pengertian satu atau hanya satu.

Watak 2 = semua benda yang berjumlah dua atau sepasang, sarimbit, penganten, sikil, swiwi, irung, paningal, soca, mata, pandulu, mambu, nyembah, hasta, tangan, kanthi, karna, paksi, talingan, drasthi, lengen, carana, karni, sikara, kuping, sungu, tingal, yama, buja, semua benda yang berjumlah dua.

Watak 3 = benda yang berjumlah tiga, tri, bermakna api, tri, putri, santri, patri, mantri, antri, trima, agni, geni, dahana, panas, wangwa, yudha, murub, bahni, kadi, wedha, jata, sajen, kurban, , huti, jwalana, guna, yudha, pawaka.

Watak 4 = berwatak 4 banyu, air, Jalanidhi, warih, laut, udan, embun, teles, samodra, wening, karta, pat, papat, catur, dadya, segara, sindu, kiblat, suci, bening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun