Mohon tunggu...
Teguh Subrata S.IP
Teguh Subrata S.IP Mohon Tunggu... Seniman - Open mind for a different view.

Alumnus International Relations Pasundan University of Bandung - Bachelor Degree in Political Science

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Analogi Strategi Politik dalam Orkestra"

28 Februari 2020   03:29 Diperbarui: 10 November 2021   14:30 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi politik | dokumentasi pribadi

Secara analogi, politik dapat saya katakan sebagai panggung musik orkestra yang memiliki bermacam instrumen yang membaur dalam satu frekuensi dalam mencapai tujuan dan menciptakan sebuah "masterpiece". Saya membayangkan masing masing instrumen politik ini harus tetap pada tempo dan tetap pada "chord"-nya masing-masing.

Sehingga dapat menghasilkan sebuah simfoni yang indah, rapi, dan klimaks. Yang terpenting adalah bagaimana belajar untuk memainkan alat musik anda pada waktu dan tempo yang tepat, dan penting juga untuk "menggabungkan"-nya dengan simfoni lainnya. Anda tidak bisa meraungkan terompet anda dengan keras saat simfoni harus memainkan kecapi pada saat itu.

Tapi penting juga bahwa "Konduktor orkestra" ini harus memahami seluruh komponen, serta dapat menggunakan semua instrumen secara strategis yang koheren dan terpadu. Jadi, pemikiran strategis terpadu adalah salah satu tugas intelektual paling sulit dan menantang, imbuhnya.

Kita tak harus berfikir sama, mari berfikir bersama-sama.


Di tulis oleh Teguh Subrata, S. IP

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun