Mohon tunggu...
Teguh Ikhmal Bakhtiar
Teguh Ikhmal Bakhtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Kosong itu isi, Isi itu kosong, teguhikhma@gmail.com

Apa yang membuat kamu yakin sekarang kamu sedang tidak bermimpi?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada dengan Gejala Penyakit Psikis Bipolar, Berikut Gejala yang Dialami Penderita

30 November 2022   08:30 Diperbarui: 30 November 2022   08:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hello Kompasianers, apakah kesehatan jiwa kalian aman? Apakah kalian sering merasakan hal yang lain pada kesehatan jiwa kalian? Sebelum kalian cek ke dokter, mari kita cari tahu terlebih dahulu apa saja gejala kelainan mental bipolar. Menurut Dr. Francis Mark Mondimore mengatakan bahwa Gangguan bipolar adalah bunglonnya gangguan kejiwaan, mengubah tampilan gejalanya dari satu pasien ke pasien lain dan dari satu episode ke episode lain bahkan pada pasien yang sama. Ada beberapa faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan jiwa ini.

            Menurut Zullies Ikawati's Lecture Notes (2009) ada beberapa episode dalam pengidap bipolar di antaranya: Depresi berat (Major depressive episode), Manik, Hipomanik, Campuran dan Siklus cepat (Rapid cycling). Terdapat 5 episode atau fase dalam pengidap bipolar menurut Zullies Ikawati's Lecture Notes.

Pembahasan dari kelima episode di atas sebagai berikut:

Depresi berat

Pada episode ini penderita akan merasakan perasaan depresi dan kehilangan interes atau kesenangannya pada aktivitas normal seperti biasanya. Beberapa contoh perilakunya adalah

  • Sangat sedih dan putus asa
  • Gelisah
  • Enggan untuk beraktivitas
  • Mudah lelah
  • Sulit untuk berkonsentrasi
  • Perasaan bersalah atau tidak berharga
  • Tidak nafsu makan
  • Muncul keinginan untuk bunuh diri
  • Episode ini sangat rentang membuat penderitanya mengalami kerugian pada diri sendiri sehingga perlu dilakukannya pendampingan yang baik.

Manik

Pada episode ini penderita akan merasakan perasaan yang meningkat secara abnormal. Terkadang pada episode maniak akut gejala umumnya bisa terjadi dalam waktu beberapa hari saja. Faktor lainnya yang bisa menyebabkan episode ini adalah perubahan musim, antidepresan, cahaya terang dan ECT.

Episode manik yang sudah akut biasanya akan menyerupai penyakit Skizoprenia paranoid yang akan menghasilkan gejala halusinasi atau khayalan. Bahkan 20% pasien bipolar memiliki gangguan pikiran dan 5% di antaranya didiagnosis Skizoprenia.

Kriteria untuk episode manik menurut Am Psych Assoc sebagai berikut:

  • Ada periode peningkatan perasaan secara abnormal dan menetap selama sedikitnya satu minggu
  • Selama gangguan mood, sedikitnya 3 atau lebih gejala-gejala di bawah ini menetap dan muncul dalam tingkat yang signifikan:
  • kecongkakan (grandiousity)
  • berkurangnya kebutuhan tidur
  • suka berbicara
  • Ada lompatan-lompatan pikiran
  • perhatian pada sekelilingnya berkurang
  • aktivitas meningkat (kerja, seksual), gerakan tidak tenang
  • melakukan aktivitas kesenangan yang berlebihan tetapi memiliki resiko tinggi (berfoya-foya, aktivitas seksual yang sembrono, dll)

Hipomanik

Episode ini adalah bentuk mania yang tidak terlalu parah karena biasanya terjadinya peningkatan perasaan yang abnormal sedikitnya dalam 4 hari. Tanda-tandanya hampir mirip dengan mania, akan tetapi belum sampai menyebabkan gangguan sosial maupun fungsional. Dalam episode hipomanik pasien mungkin justru berfungsi lebih baik, lebih kreatif, dan produktif.

Kadang-kadang status hipomania ini justru merupakan sesuatu yang diharapkan karena pasien merasa gembira, merasa lebih bertenaga dan produktif, dan energi meningkat, tapi harus dimonitor karena 5- 15 % pasien dengan status hipomania dapat berubah (switch) menjadi mania.

Campuran

Pada episode campuran ini ditandai dengan gejala depresi dan mania terjadi secara bergantian hampir setiap hari dalam waktu satu minggu. Hal ini mengakibatkan kelabilan emosi yang cukup parah dan bisa mengakibatkan gangguan fungsi sosial dan pekerjaan dan memerlukan perawatan di rumah sakit.

Penderita dengan episode campuran ini sangat sulit untuk di diagnosa dan diobati karena adanya fluktuasi gambaran klinik. prognosis umumnya tidak baik, angka bunuh diri lebih besar, dan kurang berespon terhadap mood stabilizer.

Ayo kita bersama-sama sadari kesehatan jiwa kita masing-masing untuk menghindari hal yang bisa membahayakan diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun