Perawatan secara rutin/servis berkala adalah kegiatan servis yang dilakukan pada kendaraan sesuai dengan jadwal tertentu. Pelayanan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dan harus dilakukan sesuai dengan buku manual kendaraan. Tune up adalah pekerjaan membakukan semua komponen dan sistem pada kendaraan dengan cara menyetel atau membersihkannya.
 Dari definisi di atas dapat disimpulkan jika servis berkala lebih ke pengecekan part yang cepat aus atau kotor, seperti filter udara atau sistem injeksi. Pada saat yang sama, penyetelan mobil adalah pemeriksaan lebih lanjut terhadap komponen penting seperti sistem katup. Agar semua orang lebih memahami perbedaan keduanya, mari simak penjelasannya berikut ini. Mobil dengan jarak tempuh 40.000 km, 80.000 km dan 120.000 km akan diperiksa busi, kompresor, oli, minyak rem, dan filter udara. Jika ada komponen yang rusak, maka akan segera diganti. Tune-up juga harus segera dilakukan saat mobil sudah tidak fit lagi untuk dikendarai. Misalnya ada suara di kolong mobil, atau mobil tidak bisa melaju dengan mulus, alangkah sebaiknya kita melakukan tune-up di bengkel terdekat. Mari kita bahas masalah yang bisa muncul jika kita mengabaikan keduanya.
1. Sistem Pembakaran/Bahan Bakar Boros
Salah satu kerugian yang juga dialami mobil ketika tidak diservis secara rutin adalah sistem pembakaran menjadi boros. Busi merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan. Pasalnya, jika busi dalam kondisi kurang baik atau rusak, bisa mempengaruhi performa mesin. Kondisi ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak stabil akibat percikan api yang tidak seimbang. Jika mobil Anda mengalami masalah ini, sebaiknya semua busi diganti dengan yang baru agar lebih optimal.
2. Menurunnya Kualitas Mesin
Ada beberapa komponen yang bisa membuat kualitas mesin menjadi buruk jika mobil tidak diservis secara rutin, misalnya saja radiator yang mengering. Radiator memiliki peran vital dalam menjaga agar mesin tetap bekerja pada temperatur optimal. Jika mesin semakin panas, radiator bekerja mendinginkannya agar tidak terlalu panas. Biasanya, faktor yang dapat menyebabkan sistem radiator bermasalah adalah karena kipas pendingin atau termostat yang buruk dan air radiator yang habis. Selain radiator, perhatikan juga kondisi oli. Ini tidak bisa dilupakan jika menyangkut oli atau pelumas di mobil Anda. Beberapa fungsinya antara lain melapisi dua permukaan logam yang saling bergesekan, memanfaatkan panas hasil pembakaran untuk mendinginkan mesin, dan menjaga kebersihan mesin.
3. Sistem Kelistrikan di Mobil Bermasalah
Selain kualitas mesin, komponen kelistrikan pada mobil juga bisa rusak jika tidak dirawat secara rutin, salah satunya adalah alternator. Alternator memiliki tugas berat menyuplai listrik ke beberapa komponen mobil yang membutuhkan daya, seperti wiper, lampu, jendela, dan sistem audio. Setelah mensuplai daya ke komponen-komponen di atas, jika aki tidak dapat mensuplai daya secara normal, dampaknya mobil sulit dihidupkan, mesin tidak bisa dihidupkan, dan akhirnya menyebabkan mogok.
 Sebagai pemilik mobil mempunyai kewajiban untuk selalu merawat mobil dan membuatnya terlihat prima setiap kali berkendara. Dengan memperhatikan buku panduan mobil, rutin memeriksa oli, memeriksa kopling dan rem, memeriksa air radiator, tekanan ban, memeriksa kelistrikan dengan cermat, dan menggunakan bahan bakar sesuai dengan nilai oktannya. Dijamin, mobil akan awet dan selalu dalam kondisi prima. Selain itu, diwajibkan merawat mobil dengan baik, seperti sering mencuci interior dan eksterior mobil yang akan membantu memberikan kenyamanan saat berkendara karena meminimalkan terjadinya gangguan saat berkendara. Jika menggunakan mobil yang sering digunakan tentunya perlu perawatan, baik mobil matic maupun manual sama saja. Oleh karena itu, rawatlah mobil Anda secara rutin agar selalu dalam kondisi prima.Â
