Mohon tunggu...
Teguh Yuswanto
Teguh Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Suka belajar hal baru

jurnalis dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Srikandi Kembar Ulang Tahun

24 Januari 2019   11:25 Diperbarui: 24 Januari 2019   11:40 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada Rabu (23/1) lalu ada dua peristiwa penting yang mestinya cukup menghebohkan di jagat politik kita. Akan tetapi lolos dari media baik media mainstream, maupun media sosial. Kedua peristiwa itu hanya terlewat begitu saja. Padahal jika mau, bisa dijadikan komoditi politik.

Rabu 23 Januari lalu adalah ulang tahun yang ke 72 bagi Megawati Soekarnoputri. Juga ulang tahun yang ke 70 bagi Siti Hardijanti Rukmana. Keduanya sama -- sama putri mantan presiden. Keduanya juga sama-sama merayakan ulang tahun tanpa publikasi.

Sama-sama pernah duduk sebagai pejabat tinggi negara. Megawati tercatat pernah menjabat Wakil Presiden pada era pemerintahan Gus Dur dan juga pernah menjabat sebagai Presiden ke 5. Sementara Siti Hardijanti Rukmana pernah duduk sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia yang ke 23.

Megawati Soekarno Putri kini berada di kubu petahana mendukung Jokowi -- KH Ma'ruf Amin untuk bertahan dua periode. Sementara Siti Hardijanti Rukmana berada di kubu oposisi, Mendukung Prabowo Subianto -- Sandiaga Uno untuk merebut kursi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 -- 2024.

Megawati sebagai Ketua umum PDIP. Sedangkan Siti Hardijanti Rukmana mendukung sepenuhnya perjuangan partai Partai Berkarya. Bagi Mbak Mega, PDIP tak lain metamorfosa dari Partai Nasional Indonesia yang didirikan ayahnya. Sementara, bagi Mbak Tutut, Partai Berkarya diharapkan menjadi reinkarnasi Partai Golkar seperti yang diharapkan Pak Harto.

Di mata masyarakat, Megawati dicitrakan sebagai representasi keluaraga besar Bung Karno. Sedang Siti Hardijanti alias Mbak Tutut representasi dari keluarga besar Pak Harto.

Mereka mempunyai banyak kesamaan. Sama- sama pernah tinggal di Istana Negara dalam jangka waktu yang cukup lama. Mbak Mega menghabiskan masa kanak-kanak di Istana Negara, sedang Mbak Tutut masuk Istana Negara saat setelah dewasa.

Keduanya mempunyai peran penting dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Mbak Mega, panggilan akrab wanita bernama asli Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, lebih banyak berperan di dunia politik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sementara Mbak Tutut lebih banyak berkiprah di dunia bisnis dan media.

Karena mereka sama-sama pejuang bangsa, wanita pemberani dan banyak kesamaan mereka dijuluki sebagai Srikandi Kembar. Kini mereka berulang tahun semoga panjang umurnya dan tetap berkarya untuk bangsa.

Mendiang ayah mereka Bung karno dan Pak Harto sering tampil bersama di depan publik. Apakah Mbak Mega dan Mabk Tutut pernah dalam satu forum yang sama?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun