Mohon tunggu...
Teguh Agus Wahyudi
Teguh Agus Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santuy bisa merubah hidupmu

Just Do it and Keep Istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membumikan Nilai Pluralisme dan Multikulturalisme di Indonesia

18 November 2021   21:02 Diperbarui: 18 November 2021   21:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat kompasiana yang berbahagia, kembali dengan saya yang akan membahas cara membumikan nilai Pluralisme dan Multikulturalisme. Bagaimana kabar hari ini sobat? Saya harap sehat dan baik-baik saja. Tetap jaga kesehatan dan rajin cuci tangan agar terhindar dari virus corona. Semoga kita semua selalu sehat walafiat dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Sebelum masuk ke materi apa sih yang dimaksud dengan Pluralisme dan Multikulturalisme itu? Secara singkat Pluralisme merupakan kondisi masyarakat majemuk yang terkait dengan hukum, politik, dan sosial yang dapat hidup dalam kesatuan tanpa membeda-bedakan suku, agama dan ras. 

Arti kata pluralisme dapat dimaknai dengan keadaan masyarakat yang beragam, akan tetapi dapat memiliki rasa toleransi. Sedangkan Multikulturalisme yaitu pluralisme yang menjunjung tinggi perbedaan segala bidang, tetapi lebih menekankan penerimaan keberagaman akan adanya kebudayaan. Semboyan kita yang berbunyi "BHINEKA TUNGGAL IKA" merupakan simbol yang menggambarkan bagaimana Multikulturalisme dapat terwujud. Dikatakan Multikulturalisme lebih maju/baik daripada monisme dan pluralisme.

Berikut merupakan Tokoh terkenal yang membentuk ideologi Pluralisme dan Kulturalisme

Pluralisme:

  • Ernst Troelsch (1865-1923) Merupakan tokoh Pluralisme dari teolog Kristen liberal
  • Arnold Tonybee (1889-1975) Memiliki pemikiran yang sama dengan karyanya yang berjudul An Historian's Approach To Religion
  • Crishtianity An World Religions (1957)

Multikulturalisme:

  • Lawrance Blum
  • Suparlan dan jary (1996)

Indonesia dikenal dengan sebutan negara kepulauan yang memiliki beragam suku, ras dan bahasa daerah. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural, kenapa begitu? Karena komposisi penduduk Indonesia yang beragam-ragam, menjadikan wajah Indonesia kaya akan keberagaman.

Keberagaman di Indonesia merupakan potensi yang besar dalam kemajuan bangsa apabila didalamnya dapat dikelola dengan baik dan terstruktur. Jika tidak keberagaman ini dapat menjadi sumber konflik dan pemicu pemberontakan. Namun jika diliat realitanya, Indonesia saat ini masih terkendala dengan identitas mayoritas sampai minoritas. Karena hal itulah yang membuat pemicu penyebab munculnya marginalisasi dan diskriminasi. Selain itu, konflik kelompok juga sering terjadi dan menjadi ancaman bagi plural dan multikulturalnya Indonesia.

Sesudah memahami apa itu Pluralisme dan multikulturalisme, apa saja dampak positif dan negatifnya pluralisme dan multikulturalisme.

Multikulturalisme

Dampak Negatif:

  • Terlalu membangga-banggakan budaya sendiri, dan merendahkan budaya lain
  • Munculnya fanatis terhadap kebudayaan untuk melindungi diri dari perbedaan
  • Rentan terhadap konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun