"Assalammualaaikum, " sapa Bambang di depan pintu rumah Mutiara.Â
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab dari dalam rumah.Â
Tak menunggu lama, pintu sudah dibuka. Yang membuka langsung Mutiara. Jantung Bambang rasanya ingin berhenti. Lidah mendadak kelu. Kata - kata yang sudah dihapal yang akan dikatakan jika ketemu Mutiara mendadak menguap.Â
"Mutiara ada," tanya Bambang gugup.
"Lha, saya Mutiara. Ini mas Bambang yang tempo hari nanya alamat kan?" jawab Mutiara sekaligus mempertegas.
"Iya maaf. Kok berbeda. Dulu cantik soalnya," kata Bambag menjawab sekenanya.Â
"Sekarang gak cantik ya? Mas Bambang bisa aja. Masuk dulu Mas," kata Mutiara sambil mempersilakan masuk.Â
"Bukan begitu, sekarang lebih cantik lagi," balas Bambang mulai mempunyaii keberanian.Â
"Mas Bambang mau minum apa?" kata Mutiara menawarkan.Â
"Teh saja," jawab Bambang.Â
"Manis atau tawar? Dingin atau panas? " tanya Mutiara lagi.Â