Etika Berkendara di Jalan Raya
Sore ini saya bersama istri melakukan perjalanan menuju sebuah Anjungan Tunai Mandiri salah satu Bank  tidak jauh dari rumah.
Saya bersama pasangan menggunakan sepeda motor agar lebih cepat dan menghindari kemacetan.
Saya memacu kendaraan tidak terlalu kencang, namun sesampainya disebuah perempatan jalanan sedikit melambat.
Karena persimpangan tersebut belum menggunakan lampu pengatur lalu lintas, hanya menggunakan jasa pak ogah.
Nah saat saya sedang jalan dsisi kiri, ada pengendara lain yang mencoba masuk ke jalur saya,.itu terlihat dari posisi kendaraannya.
Sebagai "tanda" agar tidak memotong saya menyalakan Klakson. THIN
Cuma yang menjadi aneh adalah pengendara tersebut, saat mendapatkan "Tanda Klakson" memberikan Jawaban " Udah Tahu!!" Hehehe..
Etika Berkendara
Jujur saya kaget dengan cara menanggapi pengendara tadi. Karena setiap unit kendaraan dilengkapi dengan asesoris sebagai kelengkapan berkendara, seperti Klakson, lampu sein (tanda belok), lampu berhenti, lampu kepala, lampu Dim.Â
Tujuannya untuk keselamatan saat berkendara. Artinya asesoris tersebut merupakan kode atau sinyal untuk digunakan sesuai fungsinya.