Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Eksistensi Radio di Antara Lemahnya Aturan Normatif dan Tuntutan Inovasi Era Digital

5 Desember 2022   03:51 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi studio radio (Thinkstockphotos.com)

Dalam sebuah ruang atau pelataran teras rumah, orang-orang berkerumun mendekat suara siaran sebuah radio.

Pukul 15.00 WIB, waktunya tiba pemutaran dongeng berseri dalam bahasa Sunda yang dibawakan oleh seorang pendongeng terkenal pada masanya, yaitu Mang Barna, dari sebuah stasiun radio ternama di Bandung, Radio Litasari 1026 AM.

Itu cerita saya alami sekitar tahun 1980an hingga 1990an akhir. Mendengar dongeng yang mengudara sekitar satu jam terasa begitu mengasyikan.

Rasanya, singkat sekali waktu satu jam untuk mendengarkan siaran favorite saat itu, ditambah pada setiap akhir dongeng selalu mengundang rasa penasaran untuk mendengarkan kelanjutannya.

Saya tidak ingin sehari pun terlewat mendengarkan siaran dongeng yang sama untuk keesokan harinya.

Siarannya sendiri  mengudara setiap hari Senin hingga Jumat pada jam yang sama.

Selain dongeng, pemutaran lagu-lagu baik itu lagu kenangan, lagu daerah, dangdut, pop, rock, jazz dan jenis musik lainnya, dari berbagai stasiun radio, mampu menghibur masyarakat berbagai kalangan.

Berkirim pesan salam atau meminta diputarkan lagu-lagu kesukaan saat acara musik di sebuah radio, saya lakukan dengan cara menelpon menggunakan telepon koin dekat rumah atau menelpon di warung telekomunikasi atau wartel yang marak saat itu ke stasiun radio yang sedang mengudara.  

Riang luar biasa ketika nama saya disebutkan oleh sang penyiar dan beberapa nama yang saya kirimi salam.

Harapan saat itu, si penerima salam juga sedang mendengarkan siaran radio yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun