Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Masa Kecil Pengundang Kematian

8 Oktober 2022   00:47 Diperbarui: 8 Oktober 2022   01:42 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerusuhan pendukung tim sepak bola. Photo: https://www.bola.com/indonesia/read/3652029/kasus-kasus-kekerasan-suporter-di-kompetisi-eropa-yan

Atau jangan-jangan, gara-gara tayangan itu, seolah memberi "pelajaran" kepada pendukung tim kampung bahwa menjadi suporter itu saling menghujat, saling menyerang hingga mungkin membunuh anggota suporter lain demi sebuah raihan harga diri.

Sepak bola membuat kami saling bermusuhan. Penduduk antar kampung terlibat perang dingin walaupun kompetisi berlalu.

Perjalanan warga lintas kampung kadang menjadi tegang. Lalu lalang orang lintas kampung sesekali suka mendapat sweeping dari orang-orang kampung lain yang tidak bertanggung jawab.

Keharmonisan pudar dalam waktu lama. Sepak bola benar-benar mencipta suasana kampung menjadi mencekam.

Beberapa orang kawanku pernah menjadi korban kekerasan akibat beda kelompok pendukung tim. Ada diantaranya yang harus meregang nyawa sia-sia karena keterlanjuran sikap berlebihan saat mendukung tim.

Pernah suatu saat kericuhan berkecamuk di lapangan sepak bola, beberapa kawan lain menjadi korban amuk aparat keamanan. Rupanya, ada yang mati pula. Sikapnya dinilai mencelakai pemain dan tim ofisial pendukung lawan sehingga petugas keamanan mengambil sikap represif pengamanan untuk mencegah sikap anarkis suporter semakin meluas. Disana, ada gas air mata. Sikap pengamanan berbuah kepanikan luar biasa.

Hampir setiap aparat desa dibingungkan dengan adanya sepak bola ini. Terutama pasca tragedi ratusan orang meninggal di lokasi pertandingan dan sebagian meregang nyawa di rumah sakit.

Keseharian kampung menjadi ruang huru-hara yang merembet ke sisi kehidupan lain di luar urusan sepak bola.

Kekesalan karena ulah-ulah suporter sering jadi alasan untuk melampiaskan kekesalan lain dalam kehidupan warga. Menjadi suporter pun seperti menjadi jalan meluapkan emosi apapun akibat tekanan kehidupan sosial dan ekonomi yang ada.

Kompetisi sepak bola, apapun namannya, total dihentikan pemimpin desa. Urusan fanatisme suporter dan tindakan aparat keamanan menjadi evaluasi besar-besaran pemimpin desa.

Sepak bola menjadi sunyi, duka masih terus terasa pasca kawan pergi dan berakhir mengisi liang-liang lahat untuk selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun