Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langkah Sunyi Politik Megawati

26 September 2022   22:45 Diperbarui: 26 September 2022   23:24 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megawati Soekarno Putri berphoto di Kebun Raya Bogor. Photo: //lipi.go.id/

Awal tahun 2020, tepatnya 2 Pebruari 2020, saya menyaksikan langsung suatu perhelatan partai di sebuah kaki pegunungan wilayah Selatan Bandung.

Bentang luas kebun teh menghiasi pelataran Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Lokasi ini dipilih menjadi arena digelarnya sebuah pesta rakyat bertema "Leuweung Pajajaran" (Leuweng artinya hutan dan Pajajaran adalah Kerajaan Besar di Tatar Sunda yang pernah berdiri sekitar abad XIV hingga Abad XVI dengan raja bergelar Prabu Siliwangi).

Lokasi PPTK itu berjarak cukup jauh dari pusat Kota Bandung, namun jarak tidak mengurungkan orang untuk datang. Antusiasme mereka terus membahana hingga usai acara.

Acara ini terbilang besar, dan dihadiri ribuan simpatisan juga kader partai berlambang kepala banteng.

Teriakan semangat dan riuhnya yel-yel merdeka, hampir dipastikan membahana sepanjang gelaran acara.

Penulis mencoba menelusuri area acara sambil mencari tahu cerita dibalik gelaran akbar tersebut dengan berbicara kepada beberapa orang disekitar venue.

Dihadapan panggung berukuran besar, sound system yang menghentak, di bawah atap penutup yang luas untuk melindungi pengunjung dari sengatan terik matahari atau hujan, sejumlah orang secara yakin menyebut bahwa acara sehebat itu sebagai buah gagasan sang putri Proklamator Republik Indonesia, yaitu Megawati Soekarno Putri yang biasa disebut Megawati.

Dalam acara itu, Megawati tidak nampak hadir, namun sejumlah perwakilan partai dan petinggi dari pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan beberapa pejabat dari kabupaten/kota terdekat dipastikan hadir.

Kemeriahan ini kemudian mengundang tanya, Megawati secara cerdas menggagas helatan "Leuweung Pajajaran", menyambungkan ide acara kepada upaya pemerintah pusat dalam rangka percepatan pemulihan kerusakan Sungai Citarum.

Debut "Leuweung Pajajaran" sendiri, merupakan langkah tegas Megawati bertindak, bahwa budaya mampu menjadi pijakan penyelesaian persoalan bangsa. Sungai Citarum itu sungai dengan sejuta nilai, merekam jejak-jejak keluhuran pendahulu namun kondisinya hari ini sangat mengenaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun