Mohon tunggu...
Teguh Hartanto
Teguh Hartanto Mohon Tunggu... Buruh -

Enjoi https://teguhhartanto.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Menaiki Kapal VOC

12 September 2018   11:30 Diperbarui: 14 September 2018   22:11 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Okei, sebelum mengulas tentang kapal VOC, berikut pendahuluan tentang museum di Belanda. Secara total jumlah museum di Belanda ada lebih dari 400 museum yang dapat dikunjungi. Yang tersebar di berbagai kota baik kecil dan besar. Biasanya setiap museum akan mengenakan tarif untuk biaya masuk. Besarnya tarif bervariasi dan biasanya bergantung pada bentuk dan kepopuleran museum tersebut. Taruhlah sekitaran 3 - 15 Euro untuk tiket sekali masuknya.

Kabar baiknya, kita bisa membeli tiket terusan selama kurun waktu setahun dan dapat memasuki 400 lebih museum tersebut dengan bebas dan gratis (asal sudah punya kartu tentunya). Tiket terusannya dinamakan museumkaart atau kalau diterjemahkan disebut kartu museum.

Ruang makan kapten dan teman-temannya, dokpri.
Ruang makan kapten dan teman-temannya, dokpri.
Untuk harganya bervariasi terbagi dalam tiga kategori, yaitu untuk anak (sampai umur 12 tahun), remaja (13 -- 18 tahun) dan untuk dewasa (19 tahun ke atas). Harganya sesuai urutan adalah 32.45, 32.45 dan 59.90. Untuk selengkapnya informasi lengkap tentang museumkaart dapat mengunjungi museumkaart.nl.

Cukup murahkan! Dibandingkan membeli tiket per kunjungan ke museum. Juga dengan menganalogikan dengan uang rupiahpun dirasa sangat murah sekali dibandingkan dengan keistimewaan yang didapat. Ditambah lagi dengan misalnya untuk masuk museum teratas di kota Amsterdam, biasanya antrian masuknya bisa mengular. Biasanya dengan menggunakan museumkaart bisa mendapatkan antrian masuk khusus tanpa ikut antri di jalur normal.

Bagian kemudi kapal, dokpri.
Bagian kemudi kapal, dokpri.
Nah untuk ulasan pertama tentang museum, Saya akan mengulas sedikit tentang museum Het Scheepvaartmuseum, kalau diartikan bebas berarti museum maritim. Letaknya berada sekitar 1,5 km ke arah tenggara dari stasiun Amsterdam Centraal. Kebetulan juga kalau dari tempat tinggal cukup serokokan kretek saja sambil berjalan kaki.

Het Scheepvaartmuseum menampilkan bagaimana laut telah membentuk budaya Belanda. Juga berupa pameran interaktif tentang sejarah 500 tahun kemaritiman di Belanda. Yah rata-rata museum ini menampilkan kejayaan Kerajaan Belanda disaat masa jaya-jayanya VOC.

Sebenarnya banyak sekali yang dapat dilihat disini, mulai dari lukisan, artefak, buku dll. Akan tetapi yang merupakan prioritas dan hal menakjubkan untuk mengunjungi museum ini adalah dikarenakan adanya replika kapal yang yang tertambat di bagian utara museum.

Kapal ini adalah replika dari kapal yang biasanya dipakai oleh Belanda pada abad 7-8 untuk berlayar ke arah Timur Jauh (sekarang disebut kawasan Asia). Replika kapal merupakan salinan persis, jadi kita bisa merasakan dan mengetahui keadaan dan suasana kapal sebenarnya.

Pekerjaan membangun replika kapal dimulai pada tahun 1985 di Amsterdam. Kapal telah ditambatkan di samping The National Maritime Museum sejak tahun 1991.

Bagian atas geladak kapal, dokpri.
Bagian atas geladak kapal, dokpri.
Kapal ini boleh dinaiki bahkan sampai ke atas geladaknya. Disini kita bisa merasakan langsung suasana di dalam kapal, mulai ruang untuk kapten, senjata amunisi, dapur, gudang dll. Tidak seperti yang dilihat pada film-film bajak laut yang biasanya dapat bertarung bebas di dalam kapal. Untuk menjelajahi bagian dalam kapal yang ruang per ruang itu kita harus menunduk banyak malahan di ruangan tertentu terkesan merangkak.

Ruangan senjata dan amunisi, dokpri.
Ruangan senjata dan amunisi, dokpri.
Dokpri.
Dokpri.
Ilustrasi di dalam kabin kapal, dokpri.
Ilustrasi di dalam kabin kapal, dokpri.
Ilustrasi di kapal, dokpri.
Ilustrasi di kapal, dokpri.
Karena bisa menaiki kapal sampai ke atas geladak, disana kita bisa melihat pemandangan kota Amsterdam dari kejauhan. Paling mencolok mata untuk terlihat adalah bangunan hijau unik pada photo adalah museum sains untuk anak - remaja bernama Museum Nemo dan dibelakangnya adalah perpustakaan publik Amsterdam, bisa lihat ulasan dari saya disini.

Pemandangan dari atas kapal, dokpri.
Pemandangan dari atas kapal, dokpri.
Selain menampilkan benda-benda sejarah, umumnya museum di Belanda juga menampilkan suatu karya seni kontemporer. Biasanya disuatu bagian ruang disediakan ruangan khusus untuk menampilkan pemeran kontemporer di museum secara periodik. Jadi museum tidak terjebak untuk selalu menampilkan benda "purba" saja.

Karya pameran Sea of Tranquility, dokpri.
Karya pameran Sea of Tranquility, dokpri.
Pada saat saya berkunjung belum lama ini terdapat pameran Sea of Tranquility oleh seniman Belgia yang terkenal secara internasional, Hans Op de Beeck. Pameran Ini berupa penggambarkan kapal pesiar imajiner misterius dan dekaden yang dimimpikan oleh seniman. Sumber inspirasinya untuk instalasi adalah galangan kapal Saint Nazaire di Perancis barat, tempat kelahiran beberapa kapal pesiar terbesar di dunia.

Karya pameran Sea of Tranquility, dokpri.
Karya pameran Sea of Tranquility, dokpri.
Sea of Tranquility yang misterius akan dipamerkan di Het Scheepvaartmuseum hingga 9 Juni 2019. Pameran yang sangat terkenal ini telah mengitari Eropa, setelah sebelumnya dipamerkan di museum-museum di Belgia, Prancis, Swiss, dan Spanyol. Teks untuk pameran Sea of Tranquility merupakan terjemahan bebas dari website museum hetscheepvaartmuseum.nl.

Okei, terimakasih sudah mampir dan salam dari Amsterdam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun