Mohon tunggu...
Teguh Hartanto
Teguh Hartanto Mohon Tunggu... Buruh -

Enjoi https://teguhhartanto.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menulusuri "Toko" ala Belanda

29 Maret 2018   14:30 Diperbarui: 29 Maret 2018   15:18 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulut jalan menuju Zeedijk, juga terkenal Toko Dun Young. Dokpri

Istilah toko kalau menurut masyarakat Belanda adalah supermarket-minimarket khusus menjual barang sehari-hari dari Asia, bisa dari China, Jepang, Thailand dan yang utama adalah Indonesia. Bisa juga untuk penyebutan warung ramesan di Belanda. Walaupun tidak melulu spesifik ke Indonesia tapi juga turunannya yaitu Suriname. Selain diperuntukan bagi orang-orang asia toko juga disukai masyarakat Belanda khusunya yang sudah terbiasa dengan makanan asia khususnya lagi Indonesia.

Toko ramesan. Dokpri
Toko ramesan. Dokpri
Untuk wilayah Amsterdam Central paling mudah mencari toko ya di kawasan Zeedijk--cheiness town. Kawasan ini bersebelahan dengan red light district-De Wallen (sebelumnya sudah saya tuliskan disini). Banyak pilihan toko disini mulai dari yang besar dan juga yang kecil.

Sekawasan dengan Zeedijk terdapat Nieuwmarkt, berupa lapangan dan berdiri seperti kastil kecil, dulunya adalah gerbang masuk kota Amsterdam melalui kanal. Sekarang Niuewmarkt lebih seperti alun-alun kecil dan setiap weekend ada pasar kagetnya, kalau sabtu lebih ke makanan dan kalau minggu seperti pasar loak.

Nieuwmarkt area. Dokpri
Nieuwmarkt area. Dokpri
Disini bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari orang Indonesia, coba saya buat beberapa list beserta harganya:
  • Paling utama kalau mau cari Indomie dan teman-temannya ya disini. Indomie setahu saya punya pabrik besar di Turki (koreksi kalau salah) jadi sangat mudah tersedia di Eropa. Untuk harga, semua varian dasar dipukul rata, kira-kira 40 sen, termasuk kategori murah di dunia peremian instant di Eropa.
  • Cabai rawit merah, buat pecinta pedas. Walaupun di Amsterdam banyak pilihan cabe yang lebih pedas menggigit seperti Madame Jeanette (sesuai namanya, pedasnya menyengat) dan Jalapeno, untuk urusan sambal tetaplah cabai rawit merah pilihannya. Biasanya didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Harga untuk kemasan 100gr sekitar 2,5 EUR. Pasangannya untuk terasi juga mudah ditemukan disini.
  • Kangkung dan sayuran sejenis juga tersedia di toko, kangkung seikat dibandrol 1,5-2,5 EUR
  • Tempe dan tahu sebagai menu wajib orang Indonesia bisa ditebus mulai 1 EUR sepapan.
  • Snak kriuk seperti kerupuk, emping dan peyek.
  • Buat yang suka minum bir, untuk klangenan tersedia bir Bintang botol kecil, harga sekitar 1,5 EUR, lumayan mahal untuk ukuran bir di eropa, nanti saya akan buat ulasan tentang bir di suprmarket.
  • Semua bumbu-bumbu dapur standart orang Indonesia tersedia disini, minimal yang berbentuk bubuk. Juga tersedia bumbu instant untuk semacam rencang, nasi goreng, sambal ati, gule etc
  • Aneka ria beras, banyakan diimport dari Thailand dan Vietnam
  • Pete, daun pisang, bakso, siomay, ceker, kepala ayam etc

Isi toko. Dokpri
Isi toko. Dokpri
Menurut saya pribadi setelah sering mengamati berbagai macam isi toko sebagai hiburan tinggal di Amsterdam, yang belum tersedia hanyalah jengkol saja, silahkan untuk yang berminat untuk dijadikan sumber inspirasi.

Toko langganan. Dokpri
Toko langganan. Dokpri
Jadi perlu diingat-ingat untuk warga Indonesia yang mau melancong ke negeri Belanda, jangan ketakutan tidak tersedia indomie, nggak usah malu-maluin traveling ke Belanda sampe nyetok indomie, nanti malahan dicengirin petugas bea cukainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun