Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Uang dan Kekayaan Hanyalah Permainan Angka

27 Januari 2023   14:27 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:46 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar orang sedang memegang uang (Sumber : Bola.com)

Membahasa soal uang dan kekayaan memang tidak akan ada habisnya, mengapa?, ya karna setiap orang butuh uang dan ingin kaya, siapa orang di dunia ini yang tidak butuh uang dan tidak ingin menjadi orang yang kaya, sejahtera dan bahagia?

Dengan uang dan kekayaan kita bisa punya power untuk banyak hal, untuk membantu keluarga yang sedang susah, untuk modal buka usaha dan menciptakan lapangan kerja, atau untuk sekedar membawa keluarga besar makan bareng di KFC.

Semua butuh uang, belanja ke minimarket sebentar aja udah kenak parkir Rp.2.000, hadeh, kadang heran dan pusing juga, padahal sudah ada tulisan gratis parkir bagi pelanggan.

Duduk di warung, harus pesen kopi, harga kopi secangkir minimal 5.000, pergi ke rumah keluarga gak enak kalau gak bawak buah tangan, beli buah tangan pakai uang. 

Hampir segala unsur dalam kehidupan butuh uang, namun tak jarang jika seseorang terlalu berhasrat atau berambisi dalam mencari uang dipandang sebagai hal yang buruk, tamak, rakus atau semacamnya, menurut saya secara pribadi, sah-sah saja jika seseorang tamak soal uang, dan mau bekerja keras untuk memperjuangkan kesajahteraan hidupnya, asal cara nya dengan tidak menggangu orang lain atau merugikan orang lain seperti contoh, mencuri, korupsi, merampok, dan cara lainya yang merugikan orang lain.

Pembahasan soal uang dan kekayaan sering dianggap tabuh di tengah-tengah keluarga, padahal itu hal yang sangat spesifik dan aktual, tercermin dari penjelasan saya sebelumnya bahwa hampir di setiap unsur lini dalam kehidupan kita butuh pembiayaan uang.

Kembali ke judul artikel ini "Uang dan Kekayaan Hanyalah Permainan Angka Bagi yang Tahu Cara Mainnya", bagi saya setelah saya pelajari dan sadari 2 tahun belakangan ini, uang dan kekayaan hanyalah permainan soal angka bagi yang tahu cara bermainya. Mengapa saya katakan demikian?, mari kita bahas.

Saya kasih contoh langsung saja, adalah 2 abang adik, ayah mereka baru saja meninggal diduga akibat covid pada awal tahun 2021, dan karena si almarhum ayah memiliki tabungan berjumlah 200 juta di tabungan pensiuanya, surat wasiat pun dibacakan uang itu dibagikan ke kedua anaknya dan dibagi rata yakni 100 juta untuk masing-masing.

Setelah 1 minggu berkabung si abang kembali ke tongkronganya bersama teman-temanya untuk menghibur diri, lalu ditengah tongkrongan ada salah satu teman yang membawa mobil baru, lalu teman-teman yang lain menyanjung si teman yang membeli mobil baru itu, hal ini membuat si abang sedikit jengkel, kerena teman-teman sosialnya sibuk memuji-muji si teman yang membeli mobil baru ini dan sibuk jalan-jalan menikmati mobil baru ini, upload story di instagram, si abang yang kesal karena teman-temanya bukan malah mendengarkanya yang baru saja berduka dan menghiburnya, ia pun besoknya datang ke sorum mobil, kemudian membelanjakan uang hasil warisan alamarhum ayahnya yang 100 juta tadi untuk membeli mobil.

Setelah selesai mengurusi beberapa dokumen pembelian, mobil keluar dari sorum dan si abang dengan bangga membawa mobil barunya ke tongkrongan nya, dan ia pun berhasil dipuji oleh teman-temanya, mereka sibuk asik berselfie di depan mobil baru si abang, si abang kenyang dengan pujian hari itu, hingga 3 hari kedepan dia terus dipuji-puji, keren dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun