Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Kita Harus Jadi Orang Kaya untuk Bahagia?

15 November 2022   17:30 Diperbarui: 15 November 2022   17:29 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekayaan sering kali didekatkan pada kebahagian hidup, seolah-olah jika kita kaya maka kita pasti bahagia, sekarang mari kita coba bedah pemahaman ini. 

Jika kita kaya punya banyak uang, penghasilan yang besar, usaha dan aset dimana-mana, maka tentunya kemungkinan kita untuk bisa membeli apapun yang kita ingini dalam hidup ini bisa tercapai, pertanyaan besar nya adalah "apakah kebahagiaan itu bisa di beli?"

Jika kebahagiaan bisa dibeli oleh orang kaya yang punya banyak uang, michel jackson tidak akan meninggal oleh karena terlalu banyak meminum obat penenang, marilyn monroe tidak akan mati dengan cara yang sama seperti jackson, bahkan dalam suatu wawancara cristiano ronaldo pemain bola terkaya abad ini pernah diwawancarai oleh suatu media, pewawancara menanyakan "apakah anda bahagia dengan semua hal yang anda punya?", terkejut nya ronaldo pun menjawab begini "bahagia?, minggu yang lalu anak saya bertanya kepada saya kapan kita akan pergi ke taman?, karena saya sudah 3 minggu tidak mengajaknya bermain ke taman, karena setiap kali kami bermain ke taman, kami akan dikerumuni oleh banyak orang dan diserbu sehingga kami tidak dapat bermain dengan tenang, dan ia merasa sedih karena tidak dapat bermain seperti anak-anak biasa lainya, begitu juga ketika saya ingin bertemu teman-teman lama saya di bar, mereka mengatakan jika anda ikut dengan kami minum di bar, maka kami tidak dapat minum dengan tenang, anda lihat ketika anda populer dan kaya, anda kira itu bisa membuat kita bahagia, tentu tidak, itu bukan sumber kebahagiaan, anda hanya akan tahu dan merasakanya jika anda kaya dan populer seperti saya", begitulah ungkap ronaldo dalam wawancara tersebut sambil sedikit meneteskan air matanya ia mengungkapkan itu.

Lantas, apakah sumber kebahagiaan sejati itu?, jika kita menjawab hidup miskin saja kalau begitu saya kira jawabanya juga bukan itu.

KESIMPULAN : 

Jadi menurut saya, baik miskin atau kaya, baik terkenal atau tidak menurut saya itu bukan tolak ukur untuk seseorang mencapai kebahagiaan sejatinya, kita lihat dari contoh kasus diatas. Mungkin kebahagiaan itu adalah hal yang relativ karena tiap-tiap orang tentu berbeda-beda kebahagiaan nya. 

Namun satu hal yang sering saya jumpai mengenai jawaban terhadap orang-orang bahagia yang diwawancarai, saya mendengar kebanyakan yang sama tentang, bagaimana dan apa itu hidup sederhana .

Hidup sederhana, menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, bersyukur dan tidak ambil stres terhadap sesuatu yang memusingkanya, hidup sehat dan berteman adalah kunci kebahagiaan banyak orangbahagia yang saya jumpai, terlepas dari kaya atau miskin seseorang tersebut.

Demikian artikel ini saya tulis sebagai bentuk pendapat, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun