Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyebab Tragedi Kerumunan dan Bagaimana Cara Mengatasinya

7 November 2022   14:30 Diperbarui: 7 November 2022   14:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tragedi Itaewon, sumber : Cirebon Raya

Pertama sekali saya ingin mengucupkan turut berduka pada tragedi kerumunan yang terjadi belakangan ini yang menelan banyak korban, baik tragedi kanjuruhan malang, tragedi di itaewon dan tragedi lainya yang tidak saya ketahui.

Dalam pandangan saya semua hal besar yang terjadi apalagi sudah merenggut banyak nyawa pastilah ada penyebab dan cara mengatasinya.

Berikut opini saya terkait penyebab dan cara mengatasi Tragedi kerumunan yang menelan banyak korban. 

PENYEBAB 

Kanjuruhan : 

Dalam hal tragedi kerumunan di kanjuruhan malang, saya beropini bahwa penyebab dari masalah ini kurangnya uji kapasitas kelayakan jumlah penonton yang ada di stadion, dalam skala pengujian kapasitas jumlah penonton, ada baiknya penyelenggara acara telah berlatih dan menyiapkan skema untuk kemungkinan terburuk seperti yang terjadi kemarin. 

Jika skema kemungkinan terburuk telah dilatihkan sebelumnya kepada pihak penyelenggara, pastilah mereka tahu jumlah kapasitas penonton yang layak hadir dan menonton di stadion tersebut, tentu saja hal ini akan memberi dampak ke jumlah penjualan tiket seberapa banyak harus di batasi.

Juga terkait batas usia penonton pertandingan yang diperbolehkan, jalur darurat keluar, standard tindakan keamanan, semua ini sebetulnya harus masuk kedalam manajemen uji resiko dan kelayakan, tentu saja saya yakin FIFA sebagai organisasi yang mengatur tentang standard-standard seperti ini sudah memberikan batasan-batasan kelayakan di berbagai negara.

Yang harus di cek adalah, apakah semua standard uji kelayakan dan manajemen resiko itu sudah dilaksanakan dengan baik, siapa yang memiliki wewenang dalam hal hal itu tentu harus diperiksa.

Karena bagi saya, jika skema resiko paling buruk sudah di sediakan sebelumya, dan atas jumlah penonton yang hadir sudah di tentukan, pastilah kejadian tersebut tidak akan terjadi. 

Namun sekali lagi, kejadian tersebut sudah terjadi mari kita jadikan duka sekaligus pelajaran bagi pelaksanaan sepak bola indonesia kedepanya. 

Itaewon : 

Dalam peristiwa Itaewon, saya beropini bahwa kejadian ini terkait psikologi masyarakat daerah tersebut yang sudah jemu dengan kondisi sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun