Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Milenial Hari-Hari Ini

7 Oktober 2022   02:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   02:04 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Sokrates Empowering School 

Orang bijak pernah berkata "Hidup itu murah, yang mahal itu gaya hidup", yap benar sekali pada masa dewasa ini dimana teknologi hampir mengambil peran dari setiap unsur kejiwaan kita, dari mulai kebahagiaan, kesedihan, kegembiraan hinggga sampai kedukaan bahkan seringkali dijejaki oleh teknologi.

Kita seolah merasa sangat puas apabila ada orang yang berkomentar di sosial media kita dari status yang baru saja kita upload, setiap ekspresi jiwa seolah harus selalu di ekspos untuk mendapat perhatian dari teman-teman di medsos, mau makan cekrek, mau tidur cekrek, bahkan ada yang mau mandi cekrek dulu upss...

Milenial masa kini adalah milenial yang sebagian hidupnya ada dalam teknologi, jika mau berkumpul sama teman di tongkrongan kalau hp nya tinggal di tengah perjalanan ia rela mengambil nya walau itu harus menempuh jarak hampir 3 km.

Karena akan ada kegelisahaan bila saat nongkrong tidak megang HP, jujur saya sebagai penulis artikel ini berasa tersinggung juga akan tetapi inilah faktanya, tapi jujur saya sangat mengkritik orang yang main handphone pada saat sedang mengobrol, bagi saya itu kurang sopan, namun ya bagaimana peradaban sudah membawa adab manusia ke arah sana.

Seolah bercakap-cakap, duel pikiran sudah kurang bermakna, padahal jika sehabis pulang selalu ingin mengambil poto bersama teman-teman, lalu di upload ke instastory nya dengan quote yang seolah-olah menggambarkan perjumpaan yang menjawab rasa kerinduan, padahal itu hanya undercover saja, ini yang saya kritik.

Berbagai macam postingan di Instagram, Faceebook dan lainya banyak yang penuh kepalsuan, saya heran setiap kali saya mengecek postingan di medsos milenial isi nya seolah-olah hidup hanya ada kebahagiaan, lantas saya bertanya apakah ini semua benar?, poto sama pacar, senyum, bahagia. Apakah memang linear hidup ini kebahagiaan semua isi nya, atau hanya kebahagiaan saja yang di tampilkan?, karna algoritma hidup membawa kearah sana?...

Kritik Untuk Milenial, Termasuk Saya Sendiri.

Saya menulis artikel ini hanya untuk mengkritik milenial yang sangat bergantung pada kelas sosial hidup, banyak berkata-kata, tidak ada perbuatan, Merasa paling pintar dan update, padahal isi otak nya kosong, menghina orang bodoh padahal dirinya tidak tahu apa-apa. 

Berlomba membuat postingan yang menarik, menghambur-hamburkan uang untuk minum-minum, merk HP nya harus iphone, upload momen dengan quote yang terlihat bijak padahal penuh kepalsuan, mau terlihat kaya dan bahagia tapi disuruh kerja berat dikit menggerutu. 

Milenial dianugrahi peradaban termaju dan tercanggih dimana semua bisa terhubung lewat teknologi tapi banyak pendapat masa ini merupakan peradaban terburuk dimana adab dan moral sudah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun