Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Fenomena Bjorka: Data Diretas Rakyat Mendukung, Tanda Masyarakat Sudah Muak?

15 September 2022   14:24 Diperbarui: 15 September 2022   17:42 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : JabarExpress

Fenomena peretasan data digital yang dilakukan hacker bernama bjorka mencadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat bawah, menengah atau atas. Takdapat dipungkiri bahwa tindakan bjorka berdampak kepada semua lini dikalangan masyarakat, pasalnya data yang diretas bukan hanya milik pemerintah namun juga banyak data SIM Card masyarakat biasa seperti kita. 

Bjorka mengklaim bahwasanya dirinya memiliki data 1,3 miliar data registrasi sim card di indonesia, namun mengapa banyak masyarakat yang mendukung aksi bjorka dalam peretasan data?, jawabanya sederhana karena bjorka meretas data pemerintah yang tersebunyi dan sifatnya rahasia. 

Masyarakat adalah entitas yang merasakan langsung dampak dari kebijakan yang belakangan ini dirasa tidak pro rakyat, dari mulai kenaikan harga bahan-bahan pokok makanan, kasus terkait kadilan tentang kasus kematian brigadir j yang tak kunjung usai, juga yang paling terbaru adalah kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM. 

Semua jenis persoalan ini tentu tidak bisa dilupakan begitu saja jika kita ingin mencari dalil mengapa banyak rakyat yang pro bjorka walaupun data yang diretas juga banyak data masyarakat biasa. 

Analisis penulis kini tiba di gejala psikologi masyarakat yang kini lebih perduli tentang ekonomi hidupnya, jikalau kita berpikir rakyat harusnya marah terhadap aksi peretasan yang dilakukan bjorka, apakah itu bisa membuat perutnya kenyang?, apakah itu bisa membuat anak nya dirumah bisa makan dan minum susu?, apakah data mereka yang diretas bisa untuk menyekolahkan anak-anak mereka? , tentunya tidak.

Rakyat cenderung tidak perduli pada semua masalah kebocoran data pribadi nya, karena saat ini perutnya lapar, biaya hidup naik, ongkos naik, kebutuhan bahan-bahan pokok naik, BBM naik. apalah gunanya ia kesal terhadap bjorka jikalau justru bjorka membongkar berbagai rahasia pemerintah? 

Kesimpulannya menurut penulis, kita tiba disituasi dimana masyarakat tidak perduli pada masalah keamanan data digital nya, rakyat saat ini hanya perduli pada keadaan ekonomi nya, dia butuh makan, dia butuh pekerjaan, dia butuh tempat tinggal yang layak, dia butuh uangnya cukup untuk makan dan isi bensin hari ini, pusing dia memikirkan semua itu, akibatnya rakyat turun ke jalan untuk berdemonstrasi. 

Maka tidak masuk akalah bagi rakyat untuk mencemaskan data digital pribadinya, padahal besok dia pusing memikirkan harus beli beras dan bensin pakai apa?, harus memenuhi steling jualanya bagaimana kalau harga bahan-bahan pokok tak kunjung turun.

Ada karyawan yang memikirkan uang kontrakan atau kos nya semakin naik akibat semua naik, sementara gaji nya dikantor belum naik, mau urus blt dia gak ngerti dan gak tahu harus gimana suapaya dapat.

Jadi penulis mengambil kesimpulan, tidak mengherankanlah banyak rakyat yang mendukung aksi peretasan data yang dilakukan oleh Bjorka, itu dipandang masyarakat sebagai wujud satu rasa, satu pandangan, dan satu sikap tentang keadaan hari-hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun