Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memanfaatkan Filosofi, Alat Berpikir dalam Kehidupan Sehari-hari

30 Agustus 2022   01:06 Diperbarui: 30 Agustus 2022   01:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang berbeda saat ini?, semua seolah dipaksa untuk sama. Tak dapat dipungkiri pada zaman sekarang ini dunia sangat dipengaruhi oleh teknologi dan perkembangan internet, dimana setiap dari kita sudah sulit membedakan mana yang bisa di share untuk umum atau memang yang harus di simpan untuk pribadi.

Beruntung kita, Filosofi masih hadir pada saat ini ditengah segelumit kepungan dari perkembangan internet lewat medsos, dan juga tekanan lingkaran komunitas yang bersandar pada status sosial seseorang, tekanan keluarga yang menginginkan anaknya sukses sama dengan yang dilihat nya dari anak tetangga.

Saya secara pribadi bersyukur di zaman seperti sekarang ini, filosofi masih terus dikaji, bagi saya itu sangat berguna untuk membentengi pikiran saya dari kegiatan dunia yang perhari ini bergerak seperti kecepatan cahaya, semuanya ingin instan, membatalkan proses didalam pikiran dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu, seringkali saya juga terjebak dalam hal-hal seperti ini, namun ketika mencoba mengulang lagi membaca buku tentang filosofi, pikiran saya seperti diobati lagi dengan konsep dialektika yang diajarkan filosofi.

Selamatlah bagi kita yang masih mau belajar filosofi dan menggunakannya sebagai alat berpikir untuk menyaring semua informasi yang menghiasi seluruh beranda HP kita di sepanjang hari perdetik dimana kita akan menscrol HP kita, entah berita-berita itu benar atau salah, bohong atau jujur, kita sangat sulit membedakannya, namun ketika kita memakai peralatan berpikir filosofi kita akan merasa sedikit terbantu, karna logic akan membantu kita menyaring suatu berita apakah itu palsu atau fakta, namun logic saja tidak cukup untuk kita gunakan sebagai alat menganalisis informasi yang masuk kedalam beranda HP kita, kita masih butuh peralatan berpikir filosofi lainnya seperti dialektika yang dibutuhkan untuk membentuk tesis-anti tesis dari sesuatu, sehingga kita dapat menyaringnya yang akan menghasilkan kejernihan sintesis.

Perhari ini filosofi dalam setiap kegiatan dihidup kita turut ambil peran, entah itu kita memilih untuk bangun atau tetap tidur ketika jarum jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, memilih jalan ke dapur untuk minum air putih dulu atau mengambil rokok dan memilih duduk santai di teras menghisap rokok sambil menikmati secangkir kopi atau lebih memilih bangun jam 6 pagi untuk lari pagi.

Didalam menulis artikel juga peralatan berpikir filosofi dibutuhkan, bukan saja untuk membantu berpikir dan mendapatkan ide, namun sekedar memilih untuk menulis atau lebih memilih tidur-tiduran sambil melihat layar HP dan menscrol nya sampai tertidur, bahkan ketika kata bahkan setelah koma terakhir ini diketikan itu juga menggunakan peralatan berpikir filosofi.

Terlihat disini bahwa setiap kegiatan,pergerakan ataupun keputusan yang akan kita ambil disepanjang hari dalam kehidupan kita sangat memerlukan peralatan berpikir filosofi, namun tetap saja dalam prakteknya itu membutuhkan latihan sepanjang hari, butuh kesabaran dan konsistensi untuk sabar dalam berpikir, tanpa kesabaran dan konsistensi dalam penalaran, kita cenderung melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan, sesederhana meladeni telepon yang masuk dari orang yang mengatakan bahwa kita memenangkan undian 100 juta namun memerlukan persyaratan untuk mengirimkan data-data pribadi seperti nomor rekening dan pin rekening kita, atau meminta syarat untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening tertentu.

Jika kita memakai peralatan berpikir filosofi tentu saja hal tersebut akan dibatalkan oleh logic. Logic akan mempertanyakan jika saya dapat undian 100 juta kenapa saya harus mengirimkan uang untuk menerimanya, kalau memang benar ya tinggal dipotong saja dari hadiah yang saya terima dengan alasan hadiah di potong pajak, atau ketika kita ditawari investasi yang return bagi hasil nya mencapi 100% dalam sehari, tentu saja itu langsung akan dibatalkan oleh logic apalagi jika kita menggunakan dialektika untuk menanyakan asal kemungkinan return itu akan terjadi dengan si penawar investasi, maka tentu saja itu akhirnya akan ketahuan karena itu adalah sesuatu hal yang tidak mungkin, kalau dia bisa menghasilkan tingkat return 100% dalam sehari mengapa dia harus repot menawarkan kita dan menghabiskan pulsa nya untuk menelpon kita dan menawari investasi tersebut, ketimbang menggunakan uangnya untuk investasi yang dikatakannya mampu menghasilkan return 100% itu.

Oleh karena itu penulis menyimpulkan pentingnya mempelajari filosofi untuk digunakan dalam hal pengambilan keputusan didalam keseharian hidup kita.

Sumber : JagoKata.com
Sumber : JagoKata.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun