Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

6 Penyebab Masyarakat Takut Memulai Bisnis dan Menjadi Pengusaha

25 Agustus 2022   18:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   20:14 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya sekitar 9,4 juta jiwa lebih pengusaha yang ada di Indonesia dari total 270 juta lebih penduduknya. (Source: Tirachardz/Freepik)

Membaca sekaligus menanggapi sejenak riset yang dirilis oleh HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) bahwa total pengusaha di Indonesia masih mencapai sekitar 3,4%, melihat data dari Kemenperin.

Kemenperin mengatakan bahwa Singapura itu sudah mencapai 7%, Malaysia sudah mendekati 5%, Menkop Teten mengatakan idealnya seperti di negara maju jumlah pengusahanya seharusnya sudah mencapai 12-14% dari total jumlah penduduk.

Jika kita melihat total penduduk Indonesia per april 2022, BPS mencatat bahwa total penduduk Indonesia ada sekitar 278 juta jiwa lebih, kalau 3,4% itu artinya hanya sekitar 9,4 juta jiwa lebih pengusaha yang ada di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan amerika, menurut data yang saya baca dari KOMPAS, rasio jumlah pengusaha dengan penduduk amerika itu adalah 12%, penduduk amerika berkisar 309 juta jiwa artinya ada sekitar 37 juta orang diantaranya adalah pengusaha. 

Sedangkan Malaysia itu sudah mencapai 4,74% dari total penduduknya, Thailand sekitar 4,26%, melihat data tersebut saya coba memikirkan apa yang menjadi masalah dilapangan berdasarkan fakta yang terjadi di keseharian kita, dari hasil pengamatan saya, saya mencoba merumuskannya kedalam 6 akar masalah penyebab masyarakat takut memulai bisnis dan menjadi pengusaha :

1. Kurangnya materi pendidikan tentang menjadi pengusaha di indonesia

Sepengalaman saya bersekolah saya baru tahu ada materi pelajaran menjadi pengusaha itu sejak SMK, itu pun karena saya mengambil jurusan akuntansi di sekolah bisnis, dan hanya sedikit dipelajaran ekonomi bisnis dan kewirausahaan.

Menurut saya kurangnya pendidikan tentang ajaran menjadi pengusaha dan bagaimana cara memulai usaha dan menjadi pengusaha inilah salah satu yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan pengusaha di Indonesia.

Seharusnya pelajaran menjadi pengusaha sudah diajarkan sejak tingkat SMP, minimal prinsip-prinsip dasarnya.

Ini saya rasa jika dilakukan dengan tepat akan membentuk mental anak dan bisa jadi menginspirasinya akan dunia usaha, menajamkan pikiran untuk lebih kreatif karna pastinya ide tentang bisnis akan diajarkan, dibicarakan dan diperdebatkan, sehingga tindakan berdasarkan materi berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun