Mohon tunggu...
Nogo Tegar Segara
Nogo Tegar Segara Mohon Tunggu... Bankir - menulis untuk belajar , belajar untuk menulis

Suami, Ayah penyuka kopi https://linktr.ee/tegarsegara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Persiapkan Dana Pensiun Mulai dari Sekarang, Ini Empat Instrumen Investasi yang Bisa Kita Pilih!

18 Agustus 2021   19:11 Diperbarui: 18 Agustus 2021   19:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Usia pensiun untuk pegawai yang bekerja di Indonesia rata-rata di umur 56 tahun. Satu tahun sebelum pensiun biasanya di beberapa perusahaan ada yang namanya program pelatihan masa persiapan pensiun (MPP).

Di pelatihan MPP, pegawai dibekali dengan pengetahuan untuk menghadapi pensiun. Seperti pengetahuan cara berkebun, berternak, dan sebagainya. Diharapkan dengan bekal tersebut para pensiunan bisa tetap berkegiatan di masa pensiun.

Selain kegiatan selepas pensiun yang harus direncanakan, tentunya kita juga harus mempersiapkan perencanaan finansial untuk menghadapi masa pensiun. Salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun. Semakin dini mempersiapkan dana pensiun maka akan semakin baik.

Dana pensiun sendiri adalah tabungan yang disisihkan dari gaji selama kita aktif bekerja. Biasanya, besaran dana pensiun yang dipotong dari gaji sekitar 5% yang dibebankan kepada pegawai dan sekitar 10% kontribusi dari perusahaan. Selain dana pensiun yang dikelola perusahaan, ada juga Jaminan Hari Tua (JHT) yang dipotong dari gaji ditambah kontribusi dari perusahaan yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Ketika kita nanti memasuki masa pensiun dan tidak bekerja lagi, maka dana pensiun ini yang dapat kita pergunakan untuk berbagai kebutuhan. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari namun juga gaya hidup yang biasa melekat dengan kita, sewaktu dulu masih aktif bekerja.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah cukup dana pensiun yang kita sisihkan setiap bulan dari gaji kita? Untuk menjawab ini tentunya kita perlu mempersiapkannya dengan matang selagi muda.

Anak muda generasi milenial, termasuk saya sendiri sering merasa terlalu dini mempersiapkan kebutuhan di hari tua mendatang, setelah tidak bekerja lagi atau pensiun. Bahkan usia milenial yang lahir tahun 1981 sampai dengan tahun 2000, cenderung untuk mementingkan menjalankan gaya hidup konsumtif. Padahal dikondisi penuh ketidakpastian seperti sekarang ini karena Pandemi Covid-19, cepat atau lambat masa pensiun akan datang.

Hal ini diperkuat oleh sebuah survei dari salah satu perusahaan asuransi di Asia yang dilansir dari kompas.id, menunjukan rata-rata orang mulai sadar perlunya persiapan pensiun pada saat usianya sudah 49 tahun.

Jika kita kaitkan data survei tersebut dengan usia normal pensiun di Indonesia, diusia 56 tahun. Artinya kebanyakan dari kita hanya mempersiapkan rencana dana pensiun dalam waktu tujuh tahun. Jika hanya menyiapkan dana pensiun dalam waktu tujuh tahun mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pensiun, apalagi jika gaya hidup kita termasuk tinggi.

Untuk memastikan kebutuhan dana pensiun kita terpenuhi, tentunya kita perlu menambahkan sejumlah dana yang disisihkan setiap bulan untuk persiapan pensiun, diluar potongan wajib yang sudah dipotong dari gaji. Salah satunya dengan melakukan investasi tambahan pada instrumen investasi yang lain.

Ada beberapa instrumen investasi yang dapat kita pilih untuk mempersiapkan dana pensiun. Namun, sebelum kita memutuskan memilih instrumen investasi, kita harus terlebih dahulu mengenal profil risiko diri kita sendiri, apakah konservatif, moderat atau agresif. Karena tiap orang memiliki profil risiko masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun