Mohon tunggu...
Tegar Rahman Hidayah
Tegar Rahman Hidayah Mohon Tunggu... Content Writer

Penulis konten yang gemar menulis topik logistik dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Khvicha Kvaratskhelia dan Penantian "Generasi Emas" Timnas Georgia

16 Mei 2025   15:03 Diperbarui: 20 Mei 2025   13:21 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khvicha Kvaratskhelia saat Berseragam Tim Nasional Sepak bola Georgia | AFP/GIORGI ARJEVANIDZE via Kompas.com

Khvicha Kvaratskhelia saat Berseragam Tim Nasional Sepak bola Georgia | AFP/GIORGI ARJEVANIDZE via Kompas.com
Khvicha Kvaratskhelia saat Berseragam Tim Nasional Sepak bola Georgia | AFP/GIORGI ARJEVANIDZE via Kompas.com
Siapa pecinta sepak bola yang tak mengenal Khvicha Kvaratskhelia? Seorang pemain muda dari bukan “negara sepak bola”, tetapi berhasil berjaya di ranah Italia dengan kultur “calcio” yang melekat dalam keseharian warganya. Dirinya mendapatkan penghargaan pemain terbaik Serie A musim 2022–23. Prestasi yang fenomenal bagi pesepakbola yang berasal dari Georgia. Saat ini ia sudah merumput di Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain.

Kvaradona, julukan Khvicha Khvaratskhelia yang disandingkan dengan nama sakral Diego Armando Maradona di Kota Napoli merupakan pencapaian yang jarang didapat oleh pesepakbola asal Georgia. 

Jarang pula terdengar nama-nama pemain Georgia di liga sepak bola top Eropa pada waktu sebelumnya. 

Nama-nama seperti: Georgi Kinkladze yang lumayan terkenal di Inggris pada medio 1990-an dengan memperkuat Manchester City, Levan Kobiashvili dan Aleksandr Iashvili yang malang melintang di Bundesliga pada dekade 2000-an,  serta Kakha Kaladze salah satu pemain terbaik Georgia sepanjang masa yang moncer di AC Milan. Jangan lupakan nama legenda Eredivisie, Shota Arveladze, juga nama seperti Guram Kashia dan Jaba Kankava yang muncul di awal dekade 2010-an. 

Dalam jangka waktu kurang lebih 30 tahun tersebut, Georgia hanya memunculkan pemain hebat dengan hitungan jari saja. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Georgia bukan merupakan “negara tradisional sepak bola”. Layaknya negara di Eropa Timur lainnya, olahraga yang mengandalkan fisik merupakan olahraga yang populer di Georgia. Sebut saja: gulat, rugby, dan angkat besi. 

Meskipun begitu, olahraga lain seperti basket dan sepak bola juga merupakan olahraga alternatif kesukaan masyarakat Georgia, meskipun mungkin bukan olahraga nomor satu mereka. Namun pada kenyataannya sepak bola di Georgia semakin berkembang dan terdapat kemungkinan penggemar sepak bola di Georgia akan semakin meningkat.

Sepak bola Georgia dibawahi oleh Georgian Football Federation (GFF). GFF sudah terbentuk pada 1936 di bawah naungan Uni Soviet dan berdiri secara mandiri pada 1990. 

Usaha GFF dalam memajukan sepak bola di Georgia perlahan mulai terlihat setelah mantan pesepakbola terkenal Georgia, Levan Kobiashvili menjadi Presiden GFF pada 2015. 

Program GFF mulai berkembang pada medio 2010-an dengan program peningkatan jumlah pesepakbola profesional yang terdaftar. Tercatat dari 2015 sampai 2021 terjadi peningkatan yang semula hanya 14,676 pesepakbola yang terdaftar menjadi 37,600. 

Jumlah pesepakbola berkembang lebih dari dua kali lipat dan hal tersebut merupakan perkembangan yang sangat positif jika ditilik dari sisi kuantitas. Perkembangan lain juga terlihat dalam sepak bola wanita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun