Kvaradona, julukan Khvicha Khvaratskhelia yang disandingkan dengan nama sakral Diego Armando Maradona di Kota Napoli merupakan pencapaian yang jarang didapat oleh pesepakbola asal Georgia.
Jarang pula terdengar nama-nama pemain Georgia di liga sepak bola top Eropa pada waktu sebelumnya.
Nama-nama seperti: Georgi Kinkladze yang lumayan terkenal di Inggris pada medio 1990-an dengan memperkuat Manchester City, Levan Kobiashvili dan Aleksandr Iashvili yang malang melintang di Bundesliga pada dekade 2000-an, serta Kakha Kaladze salah satu pemain terbaik Georgia sepanjang masa yang moncer di AC Milan. Jangan lupakan nama legenda Eredivisie, Shota Arveladze, juga nama seperti Guram Kashia dan Jaba Kankava yang muncul di awal dekade 2010-an.
Dalam jangka waktu kurang lebih 30 tahun tersebut, Georgia hanya memunculkan pemain hebat dengan hitungan jari saja. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Georgia bukan merupakan “negara tradisional sepak bola”. Layaknya negara di Eropa Timur lainnya, olahraga yang mengandalkan fisik merupakan olahraga yang populer di Georgia. Sebut saja: gulat, rugby, dan angkat besi.
Meskipun begitu, olahraga lain seperti basket dan sepak bola juga merupakan olahraga alternatif kesukaan masyarakat Georgia, meskipun mungkin bukan olahraga nomor satu mereka. Namun pada kenyataannya sepak bola di Georgia semakin berkembang dan terdapat kemungkinan penggemar sepak bola di Georgia akan semakin meningkat.
Sepak bola Georgia dibawahi oleh Georgian Football Federation (GFF). GFF sudah terbentuk pada 1936 di bawah naungan Uni Soviet dan berdiri secara mandiri pada 1990.
Usaha GFF dalam memajukan sepak bola di Georgia perlahan mulai terlihat setelah mantan pesepakbola terkenal Georgia, Levan Kobiashvili menjadi Presiden GFF pada 2015.
Program GFF mulai berkembang pada medio 2010-an dengan program peningkatan jumlah pesepakbola profesional yang terdaftar. Tercatat dari 2015 sampai 2021 terjadi peningkatan yang semula hanya 14,676 pesepakbola yang terdaftar menjadi 37,600.
Jumlah pesepakbola berkembang lebih dari dua kali lipat dan hal tersebut merupakan perkembangan yang sangat positif jika ditilik dari sisi kuantitas. Perkembangan lain juga terlihat dalam sepak bola wanita.