Mohon tunggu...
Tegar Aditya Nugraha
Tegar Aditya Nugraha Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Siswa SMA yang senang belajar dan berpetualang. Terus berusaha menjadi yang lebih baik setiap harinya. Website pribadi: www.ntegar.my.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cedera Akson Difus: Dampak Serius pada Otak Manusia

25 Februari 2023   07:51 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:56 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh 3D Animation Production Company dari Pixabay

Diffus axonal injury (DAI) atau cedera akson difus adalah salah satu jenis cedera otak yang sering terjadi akibat kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, atau kecelakaan industri. DAI terjadi ketika kecepatan gerakan kepala yang tiba-tiba berubah dengan cepat, seperti saat terjadi tabrakan atau kecelakaan mobil yang hebat. Cedera ini terjadi ketika jaringan otak mengalami kerusakan dan robekan pada serat-sertanya, yang menghubungkan sel-sel otak yang satu dengan yang lainnya.

Ketika terjadi DAI, serat saraf yang berfungsi mengirimkan informasi dari otak ke seluruh tubuh atau sebaliknya terputus atau rusak, sehingga dapat memengaruhi fungsi seluruh bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak. Ini dapat menyebabkan masalah kognitif, kelemahan otot, kesulitan berbicara, dan masalah sensorik.

DAI dapat terjadi pada berbagai tingkat keparahan. Pada tingkat yang ringan, pasien mungkin mengalami pusing, sakit kepala, dan sedikit kesulitan dalam berkonsentrasi. Namun, pada tingkat yang lebih parah, DAI dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Tidak seperti cedera otak lainnya, seperti cedera kepala tertutup, DAI tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Gejala mungkin muncul beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah kecelakaan. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami kecelakaan yang berpotensi menyebabkan DAI untuk segera mencari perawatan medis dan menjalani pemeriksaan dengan MRI atau CT scan.

Pengobatan DAI tergantung pada tingkat keparahan cedera dan tergantung pada gejala yang muncul. Pada tingkat yang ringan, pasien biasanya akan diberikan obat pereda sakit kepala dan diinstruksikan untuk beristirahat. Pada tingkat yang lebih parah, pasien mungkin memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, termasuk pemantauan terus-menerus dan terapi fisik untuk membantu memulihkan fungsi tubuh.

Prevensi cedera otak dapat dilakukan dengan menggunakan sabuk pengaman selama berkendara dan memakai helm selama berolahraga atau bekerja di tempat yang berbahaya. Selain itu, menghindari konsumsi alkohol dan penggunaan obat terlarang dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan cedera otak yang berpotensi mematikan.

DAI adalah cedera serius yang dapat memengaruhi fungsi seluruh tubuh dan dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami kecelakaan yang berpotensi mematikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala DAI dan segera mencari perawatan medis jika diperlukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun