Mohon tunggu...
SYAMSUL BAHRI
SYAMSUL BAHRI Mohon Tunggu... Administrasi - Conservationist

Pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Tren Pilkada 2020: Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

15 September 2020   17:42 Diperbarui: 17 September 2020   14:47 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Warga menunggu giliran untuk memberikan hak suaranya dalam kegiatan simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di kawasan Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (12/9/2020). (Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Gerakan moral dan gerak social perlawanan masyarakat sipil dalam menolak Dinasti Politi yang memiliki dimensi Pasangan Tunggal dan akan bertarung dengan kotak kosong merupakan bentuk perlawan rakyat terhadap politik demokrasi yang dibungkus Kerajaan.

Demokrasi Pilkada sejatinya adalah sistem yang menjamin setiap orang dalam konteks hak berpolitik, memiliki hak dasar untuk memilih dan dipilih. Karena itu, dalam demokrasi, sistem kepemimpinan diharapkan berjalan dinamis dimana hanya mereka yang mampu, merebut hati rakyat lewat rencana program-programnya lah yang akan terpilihm melalui penyampaian visi dan misi.  

Bayangkan, rakyat kecil hanya punya modal suara, namun politisi, orang kaya, bisa membelinya. Sebelum Pilkada, Pemilu, atau apapun nama pemilihannya, rakyat banyak dijejali janji dan aneka 'sogokan' agar kita milih mereka.

Oleh Syamsul Bahri, SE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun