Mohon tunggu...
Tedi nugroho
Tedi nugroho Mohon Tunggu... Novelis - Tedi Nugroho

pengubah kopi menjadi tulisan berarti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pameran Karya Seni yang "Instagramable" di Museum Macan

15 Juli 2018   12:38 Diperbarui: 15 Juli 2018   14:32 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infinity Mirrored Room-Brilliance of The Souls

Sejak bulan Mei, dunia maya telah dihebohkan dengan salah satu museum yang instagramable apalagi ditambah dengan karya seni dari seniman asal Jepang, Yayoi Kusama, di mana lagi kalau bukan di Museum Macan. Tentu karya-karya yang ada di museum ini bukan mengenai kulit macan, taring macan apalagi trio macan! Macan sendiri singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Perlu diketahui bahwa Museum Macan adalah museum pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia serta Internasional.

Lokasi Museum Macan terletak di Gedung AKR Tower Level MM, Jalan Perjuangan No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Harga tiket terbilang lebih mahal dari pada museum-museum lainnya,  yaitu Rp 100.000,00 untuk dewasa dan Rp 80.000,00 untuk anak-anak. Namun, untuk pembelian tiketnya bisa dilakukan secara online atau langsung di tempat. Untuk menghindari antrean panjang, pembelian tiket lebih baik dilakukan secara online.   

Di dalam area pameran ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, antara lain tas harus dititipkan di tempat penitipan, tidak boleh membawa kamera apapun kecuali kamera handphone, tidak boleh membawa makanan ataupun minuman, dll. Setelah itu, kita bisa menikmati karya Yayoi Kusuma. 

Dalam pameran-pameran karya seni, tentu suatu karya akan terlihat sangat indah dan menakjubkan. Keberantakan yang teratur membuat kita berusaha untuk memahami maksud dari karya seni tersebut. 

Setiap orang  pasti memiliki jiwa seni yang berbeda-beda tergantung pada tingkat kesenian yang dimiliki. Hal ini akan berpengaruh dalam pemahaman pada objek yang memiliki seni karena seni memiliki subjektivitas yang tinggi. Bisa jadi itu bagus menurut orang lain, tetapi kurang bagus menurut yang lainnya atau malah tidak tahu bagian mana bagusnya. Akan tetapi, seni tidak menuntut untuk dipahami. Kita tidak perlu berpikir keras bagaimana sang pemilik karya melakukan semua ini.

Kita tidak perlu bingung memahami maksud dari lukisan yang tak membentuk manusia. Semua itu tidak perlu dipahami jika kita memang tidak memiliki jiwa seni yang tinggi. Hal yang bisa kita lakukan adalah menikmati sebuah keindahan yang telah tercipta. Sebagai generasi milenial yang ingin tampil hits tentu tahu bagaimana cara menikmati keindahan karya-karya seni, apalagi kalau bukan dengan cekrek!

Hampir semua karya yang ada di Museum Macan sangat instagramable. Kita tidak perlu terburu-buru untuk berfoto dengan karya yang sedang hits. Kita bisa membaca sejenak tulisan-tulisan yang terpampang di dinding untuk menambah wawasan kita dan melihat konsep-konsep dari karya tersebut sehingga kita bisa tahu bahwa ide adalah pokok utama. 

Sebelum berfoto, pastikan kaki siap untuk berdiri lama, karena hampir semua yang datang ke sini mempunyai pemikiran yang sama, yaitu berfoto lalu upload. Di spot tertentu harus siap mengantre panjang, seperti di Narcissus Garrden karya dengan bola-bola silver yang banyak, The Spirit of The Pumpkins Descended Into The Heavens karya dengan titik kuning dalam sebuah kubus dengan kaca di tengah-tengah, Infinity Mirrored Room-Brilliance of The Souls karya dengan lampu-lampu dalam kaca, The Obliteration Room karya dengan stiker bulat-bulat kecil berwarna-warni menempel di seluruh ruangan. 

Pastikan bahwa setelah keluar dari ruangan tidak ada penyesalan dalam hati bahwa harus membayar mahal untuk masuk, perlu mengantre hampir satu jam di setiap spot foto, dan hanya 30 detik waktu yang disediakan untuk berfoto dengan gaya apa adanya. Mengapa? Karena kita tak akan pernah tahu bagaimana perjuangan sang pembuat karya menggali ide dari keresahan hati, menggerakan tangan penuh ketelitian dari satu titik menjadi garis, dan frustrasi dalam emosi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun