Mohon tunggu...
Tedi Eza M
Tedi Eza M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Sosialisasi dan Edukasi Kekerasan terhadap Perempuan oleh Mahasiswa UPI

9 Agustus 2022   17:58 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:20 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk integrasi dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sudah menjadi kewajiban setiap pendidikan tinggi untuk merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi erat sekali dengan praktek mahasiswa dalam pemberian pengalaman hidup di tengah masyarakat untuk memahami dan menghayati kompleksitas permasalahan hidup, belajar merumuskan pilihan pemecahannya dan belajar mendampingi upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Dalam melaksanakan kegiatan KKN mahasiswa diharapkan dapat mengaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik--praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri.

Universitas Pendidikan Indonesia termasuk ke dalam salah satu perguruan tinggi negeri yang aktif melaksanakan program KKN untuk mahasiswanya. Pada tahun 2022 ini, Universitas Pendidikan Indonesia kembali mengadakan KKN Tematik dengan mengangkat tema mengenai Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDG's Desa.

Kelompok 46 KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia yang terbagi di daerah kelurahan Kacapiring berkesempatan mendapatkan tema mengenai Desa Ramah Perempuan, yang dilaksanakan di SDN 203 Kacapiring. Dalam proses perancangan dan realisasi program kegiatan, kami senantiasa dibimbing oleh Ibu Dr. Welsi Damayanti, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Perempuan dan anak perempuan paling sering menjadi korban tindak kekerasandibandingkan laki-laki. Untuk itu, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi bagian penting yang ingin dicapai dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dikenal dengan SDGs. 

Hal ini tertuang pada Tujuan 5 dari SDG yang berbunyi "Meraih kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak-anak perempuan" dan Tujuan 16 SDGs yang berbunyi "Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel dan inklusif untuk semua tingkatan".

Dalam rangka pelaksanaan KKN Tematik dengan tema "Desa Ramah Perempuan", mahasiswa di kelompok 46 membuat program kerja berupa edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di SDN 203 Kacapiring. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bagi siswa SDN 203 Kacapiring untuk tidak melakukan tindak kekerasan di sekolah terutama terhadap perempuan.

Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Oleh karenanya sekolah diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk peserta didik menimba ilmu. Namun pada kenyataannya masih ada saja permasalahan perundungan di sekolah, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis. 

Bahkan ada kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah. Salah satu yang kerap terjadi adalah di jenjang sekolah dasar (SD). Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan kasus perundungan terhadap anak-anak paling banyak dialami oleh siswa SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun